Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Jepang Ancam China Ke WTO Buntut Larangan Impor Hasil Laut

Jepang Ancam China Ke WTO Buntut Larangan Impor Hasil Laut Masuk ke China
Pemandangan pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi setelah mulai melepaskan air radioaktif yang telah diolah ke Samudra Pasifik. (Sumber: Reuters)

ANDALPOST.COM – Huru-hara terkait pelepasan limbah Fukushima ke laut masih terjadi hingga saat ini. Jepang yang keras kepala tidak mengindahkan protes keras dari negara-negara tetangganya kini harus menerima larangan impor hasil laut dari seluruh wilayah Jepang. 

Tiongkok menangguhkan semua impor makanan laut dari Jepang sebagai tanggapan terhadap pembuangan air limbah olahan yang kontroversial di Tokyo dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima. Hal ini telah diumumkan Tiongkok sejak hari pertama Jepang resmi merilis air limbahnya ke laut. 

Proses pembuangan air limbah yang telah diolah dari pabrik Fukushima Daiichi diperkirakan memakan waktu setidaknya 30 tahun.

Jepang dan Tokyo Electric Power, perusahaan yang mengoperasikan pembangkit listrik tersebut, mengklaim bahwa pelepasan tersebut merupakan langkah penting dalam penghentian fasilitas tersebut setelah hancur akibat tsunami pada tahun 2011. 

Protes negara lain

Jepang Ancam China Ke WTO Buntut Larangan Impor Hasil Laut Masuk ke China
Protes dari masyarakat China terhadap kebijakan Jepang. (Sumber: Japan Times)

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Badan Energi Atom Internasional ( IAEA ), regulator atom PBB, bersikeras bahwa pembuangan air limbah akan memenuhi standar keamanan global.

Namun, banyak negara lain serta banyak konsumen baik di Jepang maupun di luar negeri sangat menolak rencana tersebut. Hal ini karena alasan keamanan dan mempertanyakan motif pemerintah Jepang dan IAEA. 

Atas pelepasan limbah tersebut, Tiongkok langsung bergerak cepat. Namun, hal ini dicurigai berkemungkinan akan semakin memperumit hubungan antara Tiongkok dan Jepang dari segi hubungan diplomatik. 

Tiongkok telah memberlakukan larangan impor pangan dari 10 prefektur di sekitar pabrik Fukushima. Pada tanggal 22 Agustus, pemerintah Hong Kong mengumumkan akan melarang impor makanan laut dari prefektur yang sama. 

Seperti yang diketahui, baik Tiongkok dan Hong Kong adalah dua tujuan ekspor makanan laut Jepang terbesar yang menyumbang 22,5% dan 19,5% dari total pangsa Jepang berdasarkan nilai.

Respon Pemerintah Jepang

Setelah diserang habis-habisan oleh negara tetangganya, pada Selasa (29/8), Jepang akhirnya buka suara. Tidak main-main, Jepang langsung menyerukan ancaman bahwa akan membawa Tiongkok ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Respon tersebut diambil oleh Jepang untuk mengupayakan pembatalan larangan Beijing terhadap semua impor makanan laut setelah pelepasan air radioaktif yang diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi yang dilanda bencana.

Menteri Luar Negeri Yoshimasa Hayashi mengatakan kepada wartawan bahwa Jepang akan mengambil “tindakan yang diperlukan (terhadap larangan produk akuatik Tiongkok) berdasarkan berbagai cara termasuk kerangka WTO”.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.