Air Olahan
Jepang mengatakan air telah disaring untuk menghilangkan sebagian besar unsur radioaktif kecuali tritium, isotop hidrogen yang sulit dipisahkan dari air.
Air yang diolah akan diencerkan jauh di bawah tingkat tritium yang disetujui secara internasional sebelum dilepaskan ke Pasifik.
Dalam presentasi di depan wartawan asing di China bulan lalu, para pejabat Jepang mengatakan kadar tritium dalam air yang diolah lebih rendah. Daripada yang ditemukan dalam air limbah yang biasanya dikeluarkan oleh pembangkit nuklir di seluruh dunia, termasuk di Beijing.
Para pejabat pun mengatakan mereka telah melakukan banyak upaya berulang kali untuk menjelaskan ilmu di balik sikap Tokyo terhadap Beijing. Namun, tawaran mereka justru diabaikan.
China mengklaim perbandingan kadar tritium Jepang dalam air olahan dan air limbah merupakan konsep yang benar-benar membingungkan dan opini publik yang menyesatkan.
“Jika pihak Jepang bertekad untuk menempuh jalannya sendiri, itu harus menanggung semua konsekuensinya,” kata Kementerian Luar Negeri China. Seraya menambahkan bahwa pihaknya menyesalkan laporan IAEA yang dinilai tergesa-gesa.
Diketahui, Grossi mengunjungi pabrik Fukushima pada Rabu (5/7/2023).
Usai perjalanannya ke Jepang, ia juga berkunjung ke Korea Selatan. Di mana konsumen telah membeli garam laut dan barang-barang lainnya menjelang pelepasan air.
Ia juga diperkirakan akan mengunjungi Selandia Baru dan Kepulauan Cook dalam upaya meredakan kekhawatiran atas rencana tersebut. (spm/ads)