Pernyataan Mori Menuai Pro Kontra
Kontras dengan peringatan dari Mori, pada awal pekan ini Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno berjanji akan terus memberikan bantuan bagi Ukraina yang tengah menghadapi krisis nasional.
Selain itu, Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida juga tengah mempertimbangkan undangan dari Zelensky untuk berkunjung ke Kyiv.
Di sisi lain, pernyataan Yoshiro Mori memang kerap menuai pro kontra bahkan kontroversial.
Bagaimana tidak, pada bulan Februari 2021 lalu, saat Dewan Eksekutif Tokyo 2020, Mori menyebut bahwa perempuan terlalu banyak bicara dalam rapat.
Padahal, kala itu pemerintah sedang menargetkan setidaknya 40 persen anggota kabinet ialah perempuan.
Namun, Mori justru mengatakan jika di dewan atau direktur diisi banyak kaum perempuan makan dewan rapat akan membutuhkan waktu lebih banyak.
Mori juga mengklaim kaum perempuan memiliki rasa persaingan yang kuat.
Dia mengatakan jika satu perempuan mengangkat tangan, maka perempuan lainnya juga akan melakukan hal yang sama. Lantaran itulah, Mori merasa perempuan lebih banyak bicara dan menghabiskan banyak waktu.
Kendati begitu, usai mengungkapkan pernyataan itu, Mori meminta maaf.
Kemudian, ia dipaksa untuk mengundurkan diri dan digantikan oleh Seiko Hashimoto.
Hashimoto merupakan peraih medali perunggu Olimpiade dalam speed skating dan yang telah mewakili Jepang dalam tujuh edisi Olimpiade. (SPM/FAU)