Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Jepang Naikkan Anggaran Pertahanan Karena Meningkatnya Ketegangan di Laut China Timur

Sebuah kapal Pengawasan Laut China (bawah) diikuti oleh kapal Penjaga Pantai Jepang di dekat pulau yang disengketakan bernama Senkaku di Jepang dan Diaoyu di China, di Laut China Timur, 15 November 2012. (Foto: Kyodo News via AP)

Pada Desember 2022, Jepang meluncurkan pembangunan militer terbesarnya sejak Perang Dunia II.  Serta berjanji untuk menggandakan anggaran pertahanannya dalam lima tahun.

Jepang juga akan mengerahkan rudal jarak jauh yang mampu menjangkau China serta sepanjang pulau-pulau selatan.

Rudal jarak jauh itu diperkirakan dapat beroperasi pada 2026 mendatang.

Ancaman Regional

Ketegasan militer China yang tumbuh di kawasan itu menjadi perhatian utama Jepang, karena Tokyo khawatir Beijing dapat menyerang pulau-pulaunya atau Taiwan.

Tetangga lain yang diwaspadai negara itu adalah Korea Utara (Korut). Pasalnya, Korut  secara sporadis menembakkan rudal ke Laut Jepang.

Pada Kamis (25/5/2023), pesawat Rusia yang terdeteksi di lepas pantainya menyebabkan Jepang mengacak-acak jet tempur.

Pendukung pangkalan militer baru mengatakan, ketegangan yang kian meningkat membuat Jepang harus meningkatkan kemampuan pertahanannya.

“Jika situasi darurat muncul di Taiwan, China akan mencoba menarik perhatian Jepang dan AS ke Kepulauan Senkaku dengan membuat kehadirannya terasa lebih kuat di sana,” kata mantan Menteri Pertahanan Jepang, Satoshi Morimoto.

“Prioritas mereka (Jepang dan AS) adalah mempertahankan pulau kecil. Dan ketika itu terjadi, kekosongan kekuasaan akan tercipta di sekitar Selat Taiwan.

“Beginilah cara China meningkatkan kehadirannya di Laut China Selatan, ketika AS menarik diri dari Filipina (pada awal 1990-an), terjadi kekosongan kekuasaan di wilayah tersebut,” jelasnya. (spm/ads)