ANDALPOST.COM – Jepang memberikan peringatan kepada Korea Utara yang berencana untuk meluncurkan satelit pada Rabu, (31/5/2023). Hal itu diperingatkan oleh Jepang pada Senin, (19/5/2023).
Menanggapi hal tersebut Kementerian Pertahanan Jepang menanggapi bahwa pihak Jepang akan menghancurkan setiap rudal Korea Utara yang masuk ke wilayah mereka.
Disebutkan bahwa untuk melakukan hal tersebut pemerintahan Jepang saat ini sedang melakukan persiapan untuk sigap menanggapi satelit yang akan diluncurkan oleh Korea Utara. Jepang, melihat aksi yang dilakukan oleh pihak Korea Utara sebagai sebuah “provokasi serius”.
Persiapan Jepang
Melihat keseriusan atas apa yang akan dilakukan oleh pihak Korea Utara, Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, mulai melakukan persiapan yang dibutuhkan.
Diketahui bahwa saat Fumio Kishida mulai menginstruksikan seluruh kabinetnya untuk melakukan penganalisisan dan pembelajaran setiap informasi yang ada terkait pergerakan Korea Utara.
Diharapkan bahwa segala informasi mengenai setiap langkah yang akan di lakukan oleh Pyongyang dapat diamati. Khususnya setelah dikeluarkannya pernyataan untuk meluncurkan sebuah rudal balistik yang digambarkan sebagai sebuah satelit oleh negara yang dipimpin oleh Presiden Kim Jong Un tersebut.
Tidak hanya itu, dikatakan juga bahwa pihak Jepang akan melakukan kerjasama dengan pihak lainnya. Upaya tersebut dapat memungkinkan agar Korea Utara membatalkan peluncuran yang akan dilakukan.
“Bagi Korea Utara untuk melanjutkan peluncuran rudal balistik yang disebutnya ‘satelit’ adalah provokasi serius terhadap keamanan nasional negara kita,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno kepada awak media.
“Setiap peluncuran yang menggunakan teknologi rudal balistik melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB,” lanjutnya dalam kekhawatrian atas apa yang akan dilakukan Pyongyang pada Jepang.
Peluncuran Korea Utara
Korea Utara sendiri merupakan salah satu negara yang bukan menjadi rahasia lagi memiliki nuklir yang sangat mematikan. Baru-baru ini negara tersebut telah menyelesaikan satelit mata-mata militer miliknya.
Diketahui bahwa satelit tersebut adalah yang pertama milik Pyongyang. Dipimpin langsung oleh Presiden Korea Utara, Kim Jong Un, melakukan persetujuan untuk melakukan peluncuran langsung menuju orbit.
Melihat hal tersebut para analis berkomentar bahwa apa yang dilakukan oleh Korea Utara dengan melakukan peluncuran ke orbit dapat memudahkan negara tersebut melakukan pemantauan. Terlebih lagi hal itu akan memudahkan mereka dalam melakukan penyerangan kepada titik tertentu.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.