ANDALPOST.COM – Mereka ulang kembali tahun 2022, fenomena peretasan oleh para hacker kerap terjadi kepada beberapa instansi negara. Bahkan pihak Badan Siber Negara (BSSN) sendiri memberikan data yang menunjukkan bahwa situs pemerintah yang diretas disebabkan karena sistem keamanan yang sangat kurang memadai.
Umumnya para pelaku kejahatan siber itu meretas situs pemerintahan dengan metode web defacement atau mengganti tampilan di halaman utama website.
Mimpi Buruk Bagi Badan Keamanan Negara
Agaknya kenangan soal keamanan siber instansi pemerintahan di tahun 2022 seperti mimpi buruk bagi badan keamanan negara.
Bagaimana tidak, Security Incident Response Team on Internet and Infrastructure/Coordination Center (Id-SIRTII/CC) selaku pengawas keamanan jaringan telekomunikasi merasa kewalahan menghadapi para hacker yang ‘nakal’ pada tahun lalu.
Badan yang berbasis protokol internet yang ditunjuk oleh MenKominfo itu menyatakan bahwa hampir setiap hari domain go.id rentan diretas oleh para penjahat siber.
Tidak hanya itu, di Indonesia sendiri, situs pemerintah menempati posisi empat besar sebagai situs yang sering kali diretas. Itu bukanlah prestasi yang patut dibanggakan.
Berdasarkan data yang telah dihimpun oleh The Andal Post, tercatat bahwa sebanyak 17,57 persen situs pemerintah daerah dan 9,2 persen situs pemerintah pusat terkena insiden web defacement.
Web defacement adalah peretasan dengan mengubah konten website. Misalnya saja seperti mengganti tampilan muka website, mengganti layout, font, memunculkan iklan ilegal, hingga merubah keseluruhan konten pada situs terkait.
Peretasan situs instansi pemerintah pada 2022 menjadi fenomena yang sangat menyedihkan bagi Indonesia.
Fenomena itu tidak hanya memukul pihak-pihak terkait yang bertanggung jawab, namun juga membuat masyarakat miris dan khawatir. Pasalnya, situs yang diretas juga seringkali mengalami pencurian data.
Kejadian peretasan situs pemerintah dan pencurian data yang paling menggemparkan pada 2022 itu dilakukan oleh seorang peretas bernama Bjorka. Ia mampu membocorkan data pribadi milik warga Indonesia dan menjualnya ke situs breached.to.
Peristiwa itu bahkan direspon oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam keterangan persnya.
“Segala tindakan peretasan merupakan perbuatan yang melanggar hukum dan aparat penegak hukum segera menyelesaikan persoalan ini,” ucap perwakilan BSSN.
Sebelum peretasan oleh Bjorka, ternyata telah terjadi beberapa kasus peretasan sepanjang 2022. Berikut The Andal Post rangkum beberapa situs pemerintah yang sempat diretas.
1. Situs Kostrad
Website resmi milik Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat (Kostrad) dengan alamat www.kostrad.mil.id tidak dapat diakses pada 16 Agustus 2022 lalu. Situs tersebut diretas oleh sekelompok hacker yang menyebut dirinya dengan sebutan Cyber Mafia.
Fenomena itu menyebabkan situs Kostrad dinonaktifkan selama beberapa hari. Namun, akhirnya Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigadir Jenderal Tatang Subarna, memberi komentar mengenai amannya data pada situs tersebut.
“Sejauh ini data-data disebut masih aman, namun tampilan depan yang berubah tidak bisa diakses,” ujar Tatang kepada awak media.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.