Kritik Aturan Pemerintah Italia Soal Migran
Di saat yang sama, kritik pun bermunculan soal aturan yang dibuat oleh pemerintah Italia.
Badan Penyelamat Migran Spanyol, Open Arms, menuliskan di Twitternya sebagai reaksi atas kasus kapal karam tersebut.
Tertulis, bahwa menghentikan memblokir, dan menghalangi pekerjaan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) hanya akan memiliki satu efek, kematian orang-orang rentan yang dibiarkan tanpa bantuan.
Namun, pesisir Calabria di Sicily tersebut tidak dipatroli oleh kapal LSM. Hal itu membuktikan, LSM tidak ada sangkut pautnya dengan kecelakaan kapal karam seperti yang dituduh oleh Meloni.
Paus Fransiskus yang merupakan anak dari migran Italia ke Argentika, vokal beradvokasi soal hak-hak migran. Ia pun berdoa untuk korban kapal Calabria yang karam.
“Saya berdoa untuk mereka masing-masing, untuk yang hilang, dan untuk migran lain yang selamat. Saya berterima kasih kepada mereka yang membantu mereka dan yang memberi mereka bantuan,” ucapnya.
Diketahui, Italia adalah salah satu titik pendaratan utama bagi para migran yang mencoba memasuki Eropa melalui jalur laut. Namun, untuk melakukan itu, mereka harus berani menempuh rute migrasi paling berbahaya di dunia.
Proyek Migran Hilang PBB telah mencatat lebih dari 20.000 kematian dan penghilangan di Mediterania tengah sejak 2014. Perkiraan menghitung, lebih dari 220 orang korban telah meninggal atau hilang tahun ini di laut Mediterania. (xin/ads)