Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Kapasitas Deddy Corbuzier Dipertanyakan Usai Bergelar Letnan Tituler dari Prabowo

Deddy Corbuzier saat menerima pangkat Letnan Kolonel Tituler TNI AD (Foto: IG @mastercorbuzier)

ANDALPOST.COM – Sekretaris Fraksi Partai Persatuan (PPP) Achmad Baidowi menanyakan kapasitas Deddy Corbuzier setelah menyandang gelar letnan kolonel (letkol) tituler TNI yang dianugerahkan langsung oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.

Menurut pria yang akrab disapa Awiek itu, seorang yang menerima pangkat tituler TNI harusnya betul-betul punya kapasitas dan citra yang baik di media sosial maupun di khalayak.

Memang kapasitas mantan pesulap Indonesia itu tidak main-main ketika menjadi seorang presenter.

Bahkan lewat keterampilan komunikasinya, Deddy Corbuzier memiliki tayangan podcast paling ramai ditonton melalui YouTube.

Lewat kepopulerannya, Deddy mampu mengundang orang-orang penting istana.

Jika lewat prestasinya itu Deddy Corbuzier mendapat gelar kehormatan, maka kapasitasnya tak perlu diragukan.

“Makanya saya bilang, apa prestasinya Deddy di mata Kemenhan?” ungkap Awiek kepada awak media, Senin (12/2/2022).

“Kalau dikatakan dia berprestasi di medsos mencerminkan memberitakan hal-hal yang baik ya mudah-mudahan begitu,” ujar Awiek.

Namun sayangnya menurut Awiek citra Deddy di media sosial juga tanpa cacat. Pasalnya Deddy pernah mencederai citranya ketika mewawancarai LGBT.

Menurutnya apa yang dilakukan Deddy itu jelas-jelas memberi ruang bagi LGBT yang jelas-jelas sudah menyimpang dari norma kesusilaan di Indonesia.

“Tetapi kita juga ingat Deddy itu pernah juga mem-promote LGBT kalau enggak salah,” imbuhnya.

“Itu kan enggak sesuai dengan norma kesusilaan yang ada di Indonesia,” sambungnya.

Sebagai seorang letkol tituler TNI, seseorang harus punya peran dan citra yang baik di media sosial. Pasalnya Deddy harus mengedukasi seluruh masyarakat Indonesia soal isu pertahanan.

Baginya, meski itu hanya sedikit kesalahan dari banyak videonya yang edukatif, namun tetap saja menjadi setitik noda. Walaupun video kontroversial tersebut saat ini sudah dihapus.

“Tapi, it’s okay. Itu dulu. Sekarang kita bicara ke depan. Mungkin mayoritas postingan Deddy bernuansa edukasi, jadi layak dapat penghargaan dari Menhan,” tutur Awiek.

Sekjen PPP itu mewanti-wanti agar Deddy Corbuzier saat ini lebih berhati-hati. Mengingat pangkat yang kini disandangnya bukanlah sebuah hal main-main.

Pasalnya nama baik TNI dipertaruhkan, mengingat pangkat yang disandang Deddy Corbuzier sudah setingkat komandan dandim dan kodim.

“Tinggal sekarang pemilik gelar itu supaya lebih hati-hati dan waspada. Karena gelar itu kalau di TNI, kalau letkol itu setara dengan komandan dandim, komandan kodim. Jadi pemangku wilayah di tingkat kabupaten di TNI,” ujarnya.

Sementara itu, juru bicara dari Menhan Prabowo,  Dahnil Anzar tidak meragukan kapasitas seorang Deddy.

Menurutnya keterampilan Deddy dalam berkampanye di media sosial begitu luar biasa, sehingga TNI begitu membutuhkan sosok seperti Deddy dalam mengedukasi masyarakat tentang pertahanan lewat media sosial.

Bahkan Kemenhan juga memberikan tugas tambahan kepada Deddy sebagai seorang duta komponen cadangan yang aktif melakukan sosialisasi.

Seperti yang diungkapkan Dahnil saat menyebutkan tugas Deddy Corbuzier setelah mendapatkan gelar tersebut.

“(Tugas lain) sosialisasi dan kampanye pertahanan dan TNI di sosmed,” ungkap Dahnil.

(PAM/FAU)