Kasus Serupa yang Terjadi pada Tahun Sebelumnya
Pada tahun 2011, terjadi wabah H3N8 di antara anjing laut pelabuhan di New England, AS yang menewaskan 162 hewan.
Sementara itu, ilmuwan telah mengidentifikasi 18 subtipe virus flu burung berbeda hingga saat ini. Di antaranya, terdapat enam virus yang bisa menginfeksi manusia, yakni virus H5, H6, H7, H8, H9, dan H10.
Adapun Jenis H5N1 dan H7N9 dapat memicu sebagian besar kasus flu burung pada manusia.
“Virus H3N8 pertama kali terdeteksi pada burung liar pada 1960-an dan telah terdeteksi pada hewan lain,” ujar Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.
“Virus flu burung H3N8 telah terdeteksi secara sporadis pada unggas di China dan beberapa ditemukan secara genetik terkait erat dengan kasus manusia yang dilaporkan pada tahun 2022,” lanjutnya.
Sejauh ini, pandemi flu burung H5N1 masih menjadi perhatian besar mengingat risiko penyakit apabila menyerang pada manusia.
Banyaknya kasus flu burung yang terjadi pada mamalia, dapat meningkatan penularan, hingga meningkatkan peluang virus untuk bermutasi dan menyebar. Mamalia yang dapat terkena virus ini di antaranya cerpelai, berang-berang, dan kucing.
“Jika penularan antar mamalia telah dimulai, virus telah berubah dan ini dapat meningkatkan risiko kesehatan manusia,” kata Dr Pablo Plaza, pakar kesehatan masyarakat veteriner dan epidemiologi di Universitas Nasional Comahue di Argentina.
“Sampai sekarang, risiko ini tampaknya rendah. Namun, kita harus waspada karena virus berubah setiap saat. Diperlukan beberapa perubahan virus untuk beradaptasi dengan penularan antar manusia, sehingga mudah-mudahan tidak terjadi,” imbuhnya. (rnh/ads)