ANDALPOST.COM – Selasa (11/4/2023), mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum secara resmi telah bebas dari Lapas Sukamiskin.
Para loyalisnya menjemput Anas ke lokasi dan mereka pun turut disalami oleh Anas.
Sebelumnya, Anas dijatuhi hukuman selama 8 tahun penjara serta denda sebanyak 300 juta rupiah subsider 3 bulan kurungan.
Anas Urbaningrum dinyatakan terbukti bersalah melakukan korupsi dan juga pidana pencucian uang.
Pidana ini dibacakan oleh hakim ketua Haswandi pada 2014, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.
“Menyatakan Terdakwa Anas Urbaningrum terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi yang dilakukan secara berlanjut dan tidak pidana pencucian uang yang dilakukan secara berulang kali,” ujar hakim ketua.
Majelis hakim telah menyatakan bahwa Anas telah terbukti untuk turut dalam pengupayaan pengurusan proyek-proyek pemerintah lainnya dengan pembiayaan APBN yang dikerjakan Permai Group.
Berikut pemberian uang yang diterima oleh Anas Urbaningrum:
- Uang sebesar 2,2 milyar dari Adhi Karya yang mengerjakan proyek Hambalang
- Uang sebesar 25,3 milyar rupiah dan 36,070 USD dari Permai Group
- Uang sebesar 30 milyar rupiah dan 5,225 juta USD yang digunakan untuk pelaksanaan pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat.
Siapa yang menjemput Anas?
Dukungan dalam bentuk penjemputan Anas Urbaningrum datang dari Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama.
Koordinator Nasional (Kornas) Sahabat Anas Urbaningrum, Muhammad Rahmad mengatakan bahwa terdapat sejumlah tokoh negara yang telah memberikan konfirmasi bahwa mereka akan hadir pada saat Anas bebas dari penjara.
“Saya tidak bisa menyampaikan nama-namanya. Tapi mereka yang bakal menyambut Mas Anas itu ada dari beberapa tokoh negara, partai politik sampai ormas di sini,” katanya.
Mereka termasuk dari anggota DPR RI, mantan menteri kabinet RI. Hingga ada juga perwakilan ormas seperti Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi).
Kata Pakar Soal Kegembiraan Penyambutan Anas
Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh detik.com dengan Pakar Politik Universitas Padjadjaran Firman Manan via sambungan telepon, ia menjelaskan beberapa alasan mengapa bebasnya Anas Urbaningrum dari durasi tahanannya disambut dengan gembira dan antusias.
Terdapat dugaan kriminalisasi yang dilakukan para penguasa terhadap Anas, yang menjadi salah satu hal mengapa loyalis dan pendukung Anas hingga kini masih banyak.
“Kasusnya agak menarik karena ada narasi diskriminalisasi pada saat ini, sampai tersangkut korupsi, ini kelihatannya diyakini para loyalis dan pendukung bahwa Anas ini tak bersalah dan diskriminalisasi penguasa pada saat itu,” jelasnya.
“Mas Anas Urbaningrum itu mantan aktivis yang punya jejaring luas, dia sempat menjadi Ketua HMI, Komisioner KPU, dan terakhir jadi Ketua Umum Demokrat. Dia punya loyalis yang sampai saat ini bersimpati kepada,” lanjutnya.
Berdasarkan penilaian Firman, sangat wajar bila Anas dengan kapasitas tersebut masih memiliki daya tarik.
Kata netizen soal sambutan gembira bebasnya Anas
Yang pasti, publik memiliki berbagai reaksi dan memegang pihak yang berbeda-beda berdasarkan informasi atas antusiasme para loyalis akan bebasnya Anas.
Akun Twitter @_palungmariana membuat sebuah utasan (thread) dengan judul ‘ANAS URBANINGRUM, SANG KESATRIA DI NEGERI SAKIT)’.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.