Pada utasan ini, ia menulis di cuitan pertama, “Anas, yg terbukti sbg koruptor berbentuk gratifikasi bermacam aset mewah di proyek Hambalang itu, disambut bagai kesatria kala ia keluar dr pintu Sukamiskin. Di negeri sakit, animo utk maling memang demikian tinggi.”
Isi Utasan
Dalam utasan ini, ia membahas tentang mulai dari jumlah biaya yang dikorupsi oleh Anas hingga bagaimana cara ia mensukseskan aksi kriminalnya tersebut.
Tidak hanya itu, dibahas juga bagaimana Anas merasa dikorbankan, dituduh, dan juga di framing. Bahwa KPK yang menangkap Anas bergerak secara politis.
Utasan ini kemudian direspon oleh pengguna Twitter lainnya, salah satunya dari akun @ojek_ngalong, “Sebuah catatan sejarah yang langka… Ketika koruptor disanjung bak Pahlawan, mendapat temisi dan potong masa tahanan sampai diberi karpet merah. Sementara Ulama yang tegas melawan semua bentuk kemaksiatan dan penyelengan, malah digebuki dan diseret ke penjara…”
Di samping itu, dukungan terhadap Anas Urbaningrum juga tentunya kerap disebarkan melalui media sosial ini.
Salah satunya cuitan dari akun @NoviR007, “Ayo Pak Anas Urbaningrum bahwa Perjuangan harus ada hasilnya jangan takut untuk meraih keadilan. Buktikan jika memang ada yang Menzolimi.” (ala/fau)