ANDALPOST.COM – Kebakaran hutan di pulau Maui Hawaii semakin parah, terlebih akibat hembusan angin yang kian kencang, Rabu (9/8/2023).
Sang jago merah pun juga melahap sejumlah bangunan, sehingga mendorong proses evakuasi.
Lantaran kebakaran tersebut, pemerintah terpaksa menutup sekolah serta beberapa komunitas.
Penduduk setempat juga berusaha melarikan diri ke laut agar selamat dari kobaran api.
Menurut County of Maui, penjaga pantai Amerika Serikat (AS) membantu orang-orang yang melarikan diri ke laut guna menghindari kondisi berasap dan api.
Penjaga pantai itu mengungkapkan seorang kru menyelamatkan 12 orang dari perairan Lahaina, sebuah kota bersejarah di Maui barat.
“Orang-orang melompat ke air untuk menghindari api,” kata Mayor Jenderal Angkatan Darat AS Kenneth Hara.
“Penjaga Pantai memberikan dukungan saat kita membutuhkan bantuan,” imbuhnya.
Penutupan Layanan Umum
Sementara itu, situs web Maui Hawaii mengumumkan penutupan seluruh jalan menuju Lahaina akibat kebakaran hutan yang masih terjadi hingga kini.
Layanan Cuaca Nasional mengatakan Badai Dora yang melewati wilayah selatan pada jarak aman 805 km (500 mil), diduga menjadi penyebab hembusan angin kencang di atas 97 kilometer per jam (60 mil per jam) sehingga kian memperburuk kebakaran hutan di sana.
Karena insiden nahas tersebut juga berdampak pada pemadaman listrik saat malam tiba.
Berdasarkan pelacak PowerOutage.us sekitar 14.500 pelanggan di Maui Hawaii hidup tanpa listrik.
Kondisi kebakaran semakin berbahaya karena angin kencang dan kelembaban rendah.
Kebakaran hutan di Muai Hawaii merupakan serangkaian peristiwa cuaca yang merusak sebagian AS dan Kanada sepanjang tahun ini.
Kobaran api yang sulit dipadamkan, tornado, serta gelombang panas tak henti-hentinya melanda wilayah bagian Amerika Utara.
Sang jago merah yang sulit dipadamkan membuat banyak wilayah dipenuhi asap.
Akibatnya, kualitas udara kian buruk sehingga memberikan dampak negatif bagi kesehatan jutaan orang Amerika dalam beberapa hari terakhir.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.