Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Kebijakan Arab Saudi dan Rusia Membuat Minyak Bumi Jadi Korbannya

Arab Saudi dan Rusia Keluarkan Kebijakan, Minyak Bumi Jadi Korbannya
Salah satu ladang minyak milik Arab Saudi yang terletak di timur laut Riyadh. (Sumber: APNews)

Untuk WTI, pada Selasa kemarin tidak ada perdagangan karena merupakan hari libur nasional bagi AS, sehingga perdagangan pada hari Rabu mengejar kenaikan Brent pada hari sebelumnya. Kedua tolok ukur minyak mentah dunia tersebut mencapai level tertinggi dalam hampir dua minggu selama sesi hari Rabu.

Kebijakan Dinaungi OPEC

Lalu kebijakan yang dikeluarkan oleh Arab Saudi dan Rusia ini berada di bawah pengawasan OPEC selaku organisasi Negara Pengekspor Minyak. Ini juga bukanlah kebijakan baru sebab sudah ada sejak November lalu.

Arab Saudi dan Rusia Keluarkan Kebijakan, Minyak Bumi Jadi Korbannya
Pres Conference perwakilan negara anggota Opec. (Sumber: The Hindu)

OPEC+, yang memompa sekitar 40% dari minyak mentah dunia, telah melakukan pemotongan sebesar 3,66 juta barel per hari. Jumlah itu sebesar 3,6% dari permintaan global, termasuk 2 juta barel per hari yang disepakati tahun lalu. Pemotongan sukarela sebesar 1,66 juta barel per hari yang disepakati pada bulan April dan diperpanjang hingga Desember 2024.

Arab Saudi, pemimpin de-facto OPEC, telah berjanji awal bulan ini untuk melakukan pemotongan besar-besaran pada produksinya pada Juli. Ini berada di atas kesepakatan OPEC+ yang lebih luas untuk membatasi pasokan hingga 2024 karena kelompok tersebut berusaha untuk meningkatkan harga minyak yang lesu.

Menteri Perminyakan Libya Mohamed Oun mengatakan negaranya menyambut baik keputusan Saudi yang akan memiliki “dampak positif pada keseimbangan pasar antara produsen global, konsumen, dan ekonomi global”. (paa/fau)