ANDALPOST.COM — Pasukan Israel telah membunuh delapan warga Palestina, termasuk seorang anak, di Tepi Barat yang diduduki, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Hal itu menjadikan jumlah total warga Palestina yang terbunuh di Tepi Barat menjadi 239 sejak 7 Oktober, Senin (27/11/2023).
Pasukan Israel menembak mati lima warga Palestina di kota Jenin pada Sabtu (25/11/2023) malam dan Minggu (26/11/2023) pagi.
Kemudian, membunuh tiga lainnya di tempat lain di Tepi Barat, kata kementerian itu pada hari Minggu.
Sebanyak enam warga Palestina lainnya juga terluka dalam serangan Israel di Jenin.
Kantor berita Palestina Wafa mengatakan pasukan Israel menyerbu Jenin dari beberapa arah, menembakkan peluru dan mengelilingi rumah sakit pemerintah serta markas besar Masyarakat Bulan Sabit Merah.
Kantor juru bicara militer Israel mengatakan pihaknya sedang menyelidiki laporan tersebut.
Penggerebekan tersebut terjadi meskipun gencatan senjata selama empat hari sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza yang dilanda perang.
Di mana hampir 15.000 warga Palestina, termasuk lebih dari 6.000 anak-anak, tewas dalam serangan Israel.
Para pejabat Israel mengatakan 1.200 orang tewas dalam serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober, ketika kelompok Palestina menyandera sekitar 240 orang.
Pada hari Sabtu, Hamas membebaskan 13 tawanan Israel dan empat warga Thailand. Sementara Israel membebaskan 39 tahanan Palestina sebagai imbalannya.
Lebih banyak lagi tawanan Israel dan tahanan Palestina dibebaskan pada hari Minggu.
Sejak 7 Oktober, pasukan Israel telah membunuh sedikitnya 237 warga Palestina, termasuk 52 anak-anak, di Tepi Barat yang diduduki, dan menangkap lebih dari 3.000 orang, seiring dengan meningkatnya serangan di Tepi Barat sejak melancarkan serangan militernya di Gaza.
Namun, tahun lalu merupakan tahun paling mematikan bagi warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki sejak tahun 2006, menurut PBB.
Pasukan Israel telah membunuh 170 warga Palestina di wilayah tersebut pada tahun 2022.
Tahun ini, pasukan dan pemukim Israel telah membunuh sedikitnya 371 warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki.
Serangan Israel tanpa henti selama tujuh minggu di Gaza menewaskan sedikitnya 14.854 warga Palestina.
Lebih dari sepertiganya adalah anak-anak, dan menyebabkan sedikitnya 1,5 juta orang mengungsi, menurut para pejabat Gaza.
Gencatan Senjata
Israel dan Hamas memulai gencatan senjata selama empat hari pada Jumat (24/11/2023) pagi dengan militan melepaskan kelompok pertama yang terdiri dari 13 sandera wanita dan anak-anak Israel.
Terobosan itu merupakan kesepakatan baru sejak kedua negara memulai perang di wilayah kantong Gaza yang terkepung.
Gencatan senjata akan dimulai pada pukul 7 pagi (05.00 GMT) dan melibatkan gencatan senjata komprehensif di Gaza utara dan selatan.
Diikuti dengan pembebasan lebih dari 200 sandera yang disandera oleh Hamas selama serangan kelompok Islam yang didukung Iran pada 7 Oktober.
Namun pertempuran terus berlanjut beberapa jam menjelang gencatan senjata.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.