Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Kekerasan Etnis di Manipur India Tewaskan 9 Warga Sipil

Kekerasan Etnis di Manipur India Tewaskan 9 Warga Sipil
Protes yang dilakukan Etnis Kuki di Manipur | Sumber: al Jazeera

ANDALPOST.COM – Dikabarkan setidaknya sembilan warga sipil telah terbunuh dari insiden bentrokan antara anggota kelompok etnis yang bersaing di negara bagian Timur Laut, Manipur, India pada Rabu, (14/6/2023). 

Melalui laporan dari polisi setempat, tewasnya sembilan warga sipil itu dilatarbelakangi oleh tindakan diskriminasi salah satu kelompok. 

Insiden tersebut juga memaksa pasukan keamanan India untuk terus memburu penggunaan senjata ilegal. 

Kekerasan yang terjadi antara anggota anggota kelompok etnis Kuki diketahui sebagian besar tinggal di perbukitan, dan Meiteis. 

Anggota suku itu merupakan masyarakat India yang dominan tinggal di dataran rendah. 

Latar Belakang Insiden

Kekerasan yang terjadi antara anggota kelompok etnis itu telah terjadi sejak tanggal 3 Mei 2023. Hal ini lantaran kebencian atas keuntungan ekonomi dan kuota pekerjaan serta pendidikan dari pemerintah yang diperuntukkan bagi masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan. 

Kekerasan tersebut kian memanas sehingga mengakibatkan bentrokan yang cukup ekstrem pada minggu ini. 

Setelah bentrokan tersebut pecah, pasukan keamanan India segera bergegas ke Desa Khamenlok yang berada di distrik Kangpokpi, negara bagian Manipur pada Selasa malam. 

Bentrokan itu melibatkan dua kelompok etnis, yakni etnis Kuki dan Meitei, beber L Sushindro, seorang menteri pemerintah negara bagian. 

Menurut laporan kepolisian setempat, pihaknya telah menemukan sembilan mayat pada hari Rabu pagi setelah bentrokan tersebut terjadi. 

Seorang aparat kepolisian yang namanya enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa diketahui ada tiga orang warga sipil telah hilang. 

K Shivankanta Singh, seorang pejabat polisi senior yang ditempatkan di ibu kota negara bagian Imphal membuka suara kepada awak media. 

Ia mengatakan bahwa baku tembak antara kedua kelompok etnis tersebut terjadi pada hari selasa dan berlangsung selama berjam-jam. 

“Sejauh ini kami mendapat laporan setidaknya Sembilan kematian dan 10 terluka,” kata Singh kepada awak media. “Situasinya tetap tidak stabil (setelah adanya korban jiwa),” lanjutnya. 

Akibat dari insiden ini, bala bantuan pasukan keamanan federal telah dikirim ke negara bagian. 

Pasukan tersebut juga ditugaskan untuk mencari warga sipil yang menggunakan senjata ilegal. 

Berdasarkan laporan media India, diketahui bahwa setidaknya 100 orang telah tewas dan lebih dari 40.000 masyarakat mengungsi sejak ketegangan antara kedua kelompok etnis tersebut memanas. 

Masyarakat yang memutuskan untuk mengungsi, sebagian besar berada di negara bagian terpencil di perbatasan Myanmar yang merupakan wilayah dominasi Partai Bharatiya Janata (BJP), di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Narendra Modi. 

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.