Kepopuleran Kelor di NTT
Lebih lanjut, Menkes mengungkapkan kelor cukup populer di NTT. Hal tersebut karena tumbuhan ini bermanfaat untuk masyarakat setempat. Dari keuntungan kesehatannya yang sudah ditera, dan juga nilai ekonominya yang ada.
Akan tetapi, umumnya daun kelor di NTT sering diolah menjadi sayur atau lalapan, menggunakan olahan bumbu khas daerah mereka.
Buktinya, sambil meninjau kunjungan di sana, Menkes Budi mencicipi olahan pangan dari kelor, mulai dari biskuit, bubur, teh, dan roti.
“Jadi kita akan menjadikan kelor sebagai salah satu makanan tradisional dan herbal Indonesia, kita akan riset secara formal. Kita dukung risetnya supaya bisa diterima di kalangan internasional,’’ tutur Menkes Budi.
Di samping itu, kelor juga memiliki potensi sebagai sumber pangan alternatif guna mengatasi permasalahan kelaparan di daerah-daerah terpencil di NTT.
Kandungan nutrisi yang tinggi pada kelor, dapat membantu mengatasi kekurangan gizi dan memenuhi kebutuhan nutrisi masyarakat setempat. Hal inilah, yang juga mempengaruhi kepopuleran kelor tersebut di NTT. (rnh/adk)