Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Kemenkes akan Turunkan Stunting Jadi 17 Persen Tahun Ini

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam sosialisasi kebijakan intervensi percepatan penurunan stunting, Jumat (3/2). (Design by @jauhras)

ANDALPOST.COM – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan bantu kejar penurunan stunting menjadi 17 persen di tahun ini. Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. Melihat hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, ia optimistis akan hal itu.

Budi mengungkapkan angka stunting di Indonesia turun dari 24,4 persen di tahun 2021 menjadi 21,6 persen di tahun 2022. Harapan Budi kedepannya, tahun 2023 kita bisa kejar penurunan ke angka 17 persen.

“Ini jadi momentum agar target 14 persen tercapai di 2024,” ujarnya dalam sosialisasi kebijakan intervensi percepatan penurunan stunting, pada Jumat (3/2/2023).

Untuk membantu pencapaian target tersebut, ia mengatakan Kemenkes bertanggung jawab pada intervensi spesifik. Dalam hal tersebut Budi mengatakan bahwasannya pihaknya memiliki 11 program. “Kita ada 11 program yang diarahkan kepada dua fase pertumbuhan,” ungkapnya.

“Program tersebut diantaranya adalah skrining anemia, konsumsi tablet tambah darah, pemeriksaan kehamilan, hingga ASI eksklusif, dan edukasi,” tutur Budi.

Selanjutnya, menurut Budi penyebab tingginya stunting ada di fase-fase sebelum melahirkan dan fase sesudah melahirkan.

Program Cegah Stunting Tahun 2022 oleh Kemenkes

Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Maria Endang mengatakan terdapat tiga sasaran yang diatur dalam implementasi program tersebut. Ketiga sasaran tersebut meliputi remaja putri, ibu hamil, dan balita.

Sedangkan untuk menjalankan 11 program intervensi yang dikatakan oleh Menkes, Kemenkes melakukannya melalui gerakan Aksi 5 Gerakan Cegah Stunting. Hal itu guna memastikan program intervensi sampai ke masyarakat.

“Ini arahan dari Pak Menkes. Bahwa program kita harus berupa gerakan dan sesederhana mungkin. Sehingga kita kelompokkan 11 intervensi spesifik ke dalam paket-paket kegiatan,” ujar Maria.

Maria menjelaskan aksi 5 Gerakan Cegah Stunting meliputi Aksi Bergizi, Bumil Sehat, Posyandu Aktif, Jambore Kader, dan Cegah Stunting itu Penting.  

Dijelaskan oleh Maria melalui gerakan ini kolaborasi akan dikedepankan guna meningkatkan pengetahuan, cakupan layanan, dan pemberdayaan masyarakat.

“Itu cara kita mengemas 11 intervensi spesifik. Aksi gerakan ini sudah bergulir. Yang kita pastikan tahun ini adalah semuanya terlaksana,” lanjut Maria.

Mengenai target penurunan stunting hingga 17 persen di tahun ini, Maria menyampaikan Kemenkes sudah siapkan rencana aksi implementasi untuk mendukungnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.