Dikatakan oleh Maria, pertama adalah mengenai screening pada remaja putri yang ditargetkan rampung pada Maret. Ini menyusul pengiriman HB meter yang sudah dilakukan pada bulan lalu.
“Lalu, akan memastikan semua sekolah melakukan Aksi Bergizi. Kalau bisa Maret sudah semua. Secara nasional saat ini baru 50 persen,” terangnya.
Selain itu, Kemenkes akan melakukan pemenuhan alat USG pada seluruh Puskesmas dan pemenuhan sarana antropometeri di lebih 131.000 Posyandu.
“Kita juga akan pastikan semua Posyandu mampu pengukuran standar dan deteksi masalah gizi. Semua rumah sakit dan Puskesmas mampu tatalaksana masalah gizi. Ini sedang disiapkan sosialisasinya. Target nakes di 10.321 Puskesmas paling lambat Maret,” kata Maria.
Terakhir Maria mengingatkan untuk kita selalu waspada. Sebab, penurunan angka stunting di tahun 2022 sejatinya tidak dibarengi penurunan angka wasting.
“Hati-hati karena angka calon stunting atau wasting itu naik 0,6 dan underweight naik 0,1. Artinya, Calon-calon anak stunting masih sama besarnya. Kita mesti hati-hati untuk mencegah jangan sampai ada stunting baru,” tandasnya. (lth/sye)