Jawaban Permasalahan Masyarakat
Menanggapi hal tersebut, kolaborasi antara pihak Kemenkes dan IFC dilakukan sebagai jawaban atas permasalahan yang dihadapi oleh industri farmasi dan alat kesehatan yang ada. Hingga tujuan akhirnya pun tercapai, yakni untuk meningkatkan daya saing industri hingga nasional.
Sementara itu, Dirjen Rizka memaparkan bahwa peningkatan daya saing industri farmasi dan alat kesehatan dalam negeri merupakan salah satu langkah pemerintah untuk mencapai kemandirian dan ketahanan kesehatan nasional, yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing nasional bangsa Indonesia.
“Kami mengharapkan lebih banyak solidaritas dan kerja sama internasional yang dijalin sebagai upaya membangun resiliensi kefarmasian dan alat kesehatan,” ucap Dirjen Rizka.
Tanggapan Direktur Regional IFC untuk Asia Timur dan Pasifik
Kim See Lim selaku Direktur Regional IFC untuk Asia Timur dan Pasifik mengatakan bahwa IFC memiliki komitmen yang tinggi untuk membangun kemitraan yang tepat guna mendukung tekad Indonesia untuk mengubah sektor kesehatan dengan meningkatkan partisipasi sektor swasta.
Melalui kerja sama antara IFC dan Kemenkes yang digiatkan melalui program Health Public & Private Partnership ini tentu menjadi upaya yang sangat penting. Utamanya untuk meningkatkan akses ke layanan kesehatan dan menciptakan lebih banyak investasi di dalam negeri.
Dikatakan Kim, pihaknya optimis memberikan dukungan dan kontribusi pada ekosistem pelayanan kesehatan yang lebih kuat di Indonesia. Ini juga akan memainkan peran katalisator dan menjamin ketahanan kesehatan di masa depan yang lebih pasti.
Selain itu, ia juga berharap kerja sama ini dapat meningkatkan kemampuan kapasitas produksi dalam industri farmasi dan alat kesehatan dalam negeri. Bahkan, dapat juga memberikan akses seluas-luasnya terhadap peluang investasi dari luar negeri. (rnh/fau)