Selain mengirimkan SDM, Pemerintah juga akan mendirikan rumah sakit lapangan dengan layanan EMT tipe 2. RS ini akan memiliki peralatan dan layanan kesehatan yang tergolong lengkap serta dapat melakukan tindakan operasi khusus di lapangan.
Kapasitas layanan tersebut juga cukup besar yakni mampu melayani pasien rawat jalan sebanyak 100 hingga 150 orang per hari.
Dapat juga rawat inap 10 pasien per hari, bedah minor 10 pasien per hari, bedah mayor 1-2 pasien per hari dan mobile mampu melayani 50 pasien per hari.
”Kalau sekarang yang kita bawa Tim EMT tipe 3, tidak semua negara punya. Kita upgrade dari tipe 2 karena di lapangan kita butuh X-ray, butuh meja operasi, itu kita bahwa semua,” ujar Sumarjaya.
Logistik Kesehatan Turut Dikirim
Di samping tim medis, pada tahap awal ini, Kemenkes juga akan mengirimkan 2,5 ton logistik kesehatan. Logistik tersebut terdiri atas non medis, perangkat medis, obat-obatan, dan Bantuan Medis Habis Pakai (BMHP) untuk Turki dan Suriah.
Dalam hal persiapan sebelum berangkat ke Turki dan Suriah, tim nakes melakukan persiapan dengan mempelajari situasi dan kondisi di sana. Mengingat suhu yang sangat dingin hingga mencapai minus 7 derajat celcius.
”Personal kit sudah kita siapkan. Karena di sana suhunya minus 2 sampai minus 7 derajat celcius, untuk logistik personal kita akan dibantu oleh teman-teman BNPB,” terangnya. (rnh/fau)