Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Kemenkes Launching Inovasi Pembiayaan Kesehatan Guna Tekan Angka Penderita Tuberkulosis (TBC)

Pihak Kemenkes bersama pihak terkait dalam acara launching inovasi pembiayaan program TBC | sumber TBC

ANDALPOST.COM – Inovasi pembiayaan program Tuberkulosis (TBC) baru-baru ini digelar oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. 

Acara ini bertepatan dengan pelaksanaan Townhall yang merupakan bagian dari pilar transformasi kesehatan keempat. 

Lebih tepatnya, terkait pilar Pembiayaan Kesehatan yang bertema pendanaan lebih baik untuk masyarakat lebih sehat. 

Kegiatan tersebut diselenggarakan pada Selasa (29/8/2023) di Kantor Kementerian Kesehatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. 

Adapun pihak-pihak yang hadir adalah Menkes Budi Gunadi bersama Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Prof. Ali Ghufron Mukti. Selain itu, ada juga Syarifah Liza Munira selaku Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK).

Inovasi pembiayaan kesehatan strategis untuk layanan TBC merupakan program intervensi pendanaan. 

Program ini memiliki tujuan yaitu mengubah perilaku (FKTP) dalam menemukan, melaporkan, dan mengobati TBC sampai selesai dan benar-benar pulih.

Bagi FKTP yang memenuhi syarat dan ketentuan akan mendapatkan insentif non kapitasi yang pembayarannya dibagi dalam beberapa tahap. Adapun tahap-tahap tersebut ialah:

  • Insentif tahap diagnosis. Prosedur ini ditujukkan kepada para pasien yang memerlukan pemeriksaan X-ray. Pemeriksaan dilakukan jika terdapat hasil negatif dari tes cepat molekuler.
  • Insentif setelah pengobatan tahap pertama secara intensif selama dua bulan.
  • Insentif pada akhir pengobatan lanjutan usai pengobatan tahap kedua.

Pernyataan Kepala BKPK

Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK), Syarifah Liza Munira sebagai pihak yang mengawali acara kegiatan dengan menyampaikan laporan. Ia mengatakan, terdapat berbagai inovasi pembiayaan kesehatan dalam transformasi pembiayaan kesehatan.

Hal ini tentu dapat mendukung layanan kesehatan yang merupakan program prioritas nasional. Salah satunya, inovasi dalam upaya menurunkan angka prevalensi penderita TBC di Indonesia.

Diketahui, Indonesia merupakan negara yang menempati peringkat kedua terbanyak di dunia sebagai penderita Tuberculosis (TBC) dengan 970.000 jiwa kasus baru setiap tahunnya.

“Pada kesempatan yang baik ini akan dilakukan launching inovasi pembiayaan Kesehatan strategis untuk pelayanan TBC di 6 kota,” kata Syarifah Liza, Kepala BKPK melalui situs resmi Kemenkes RI.

Menteri Kesehatan Budi G.Sadikin mengatakan pembiayaan kesehatan merupakan prioritas utama dan bagian penting guna mewujudkan pembangunan kesehatan.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.