Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Kemenkes Launching Inovasi Pembiayaan Kesehatan Guna Tekan Angka Penderita Tuberkulosis (TBC)

Pihak Kemenkes bersama pihak terkait dalam acara launching inovasi pembiayaan program TBC | sumber TBC

Apabila pembangunan kesehatan terwujud dengan baik, maka manfaat dari semua program yang dibuat akan dapat dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat tanpa pembiayaan yang mahal.

“Tujuannya (pembiayaan kesehatan) saya ingin memastikan kesehatan masyarakat bagus, setara dengan yang paling baik di dunia dengan dana yang efisien,” ujar Menkes saat menyampaikan sambutan pada acara inovasi pembiayaan program TBC.

“Saya mau dapat output kesehatan maksimal dengan input uang seefektif mungkin,” imbuhnya.

Potret Menkes saat sambutan dalam acara inovasi pembiayaan program TBC | Sumber Kemenkes

Lebih lanjut, Menkes mengungkapkan harapan agar program Inovasi pembiayaan TBC melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dapat mendorong deteksi pelayanan TBC yang lebih baik. 

Dalam hal ini, Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pertama (FKTP) pun memiliki peran yang semakin meningkat, yakni berfungsi sebagai gatekeeper untuk layanan TBC.

Tanggapan Direktur Utama BPJS

Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti selaku Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sekaligus pilot project kegiatan mengapresiasi dan menyambut baik adanya inovasi program tersebut. 

Ali Ghufron juga mengatakan bahwa pihaknya siap bekerja sama dan berkolaborasi dalam acara tersebut. Sehingga dapat berjalan secara baik dan optimal. 

Dikatakan Ghufron, pelaksanaan inovasi program pembiayaan kesehatan akan mulai disebarkan di enam kota. Di antaranya ialah Medan, Jakarta Utara, Bogor, Denpasar, Surabaya dan Semarang.

Di samping itu, Inovasi Pembiayaan Untuk Tuntaskan Penanganan Tuberkulosis juga tengah mempersiapkan beberapa upaya untuk mengimplementasikan dukungan pada program inovasi pembiayaan TBC. Adapun upaya-upaya tersebut di antaranya adalah:

  • Melakukan persiapan dashboard untuk monitoring.
  • Membuat sistem artificial intelligence (AI). Tujuannya, untuk membantu kepatuhan minum obat sesuai anjuran yang tepat.
  • Menciptakan sistem informasi kepesertaan bagi pasien TBC.
  • Melakukan sosialisasi kepada fasilitas kesehatan bersama dengan tim inovasi pembiayaan TBC dan Kemenkes.
  • Melaksanakan monitoring dan evaluasi secara rutin.

“Komitmen ini kita berikan karena kita ingin Indonesia bebas TBC dan cost nya jauh lebih efektif dan tidak menular karena kalau menular produktivitasnya berpengaruh,” tutur Ali Ghufron, Dirut BPJS. (rnh/ads)