Untuk kepentingan data tersebut, Setiaji memberikan instruksi kepada tenaga kesehatan atau instansi kesehatan untuk segera melengkapi dan melakukan pembaruan data secara berkala.
“Kita harapkan secepatnya bisa komplit, supaya bisa digunakan untuk perencanaan, kita terus mengejarnya,’’ ujar Setiaji.
Implementasi Sinakes
Integrasi platform Sinakes dengan berbagai platform kesehatan lainnya akan segera dilakukan. Salah satunya adalah ASPAK, yaitu sebuah aplikasi yang mengumpulkan data dan informasi mengenai sarana, prasarana dan alat kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyakes). Sinakes juga akan diintegraiskan dengan aplikasi SATUSEHAT.
Dengan adanya pengintegrasian ini, Kemenkes dapat melakukan pemantauan, perencanaan, pengelolaan infrastruktur dan perangkat medis yang ada di sana.
“Begitu kita mau delivery dokter ke sana, dicek ada alat kesehatannya atau tidak. Jangan sampai sudah didelivery ke sana misalnya dokter jantung tapi alatnya tidak ada, atau kebalikannya,” jelasnya.
Selain itu, Sinakes juga terbuka untuk umum dan dapat diakses oleh masyarakat luas.
Terkait keamanannya, Ketua DTO memastikan data tersebut aman dan terlindungi dengan baik, termasuk data-data yang bersifat personal dan sensitif.
“Saat ini baru bisa diakses Ditjen Nakes, ke depan kita akan buka ke publik. Tentunya kita akan melihat apa yang bisa dibuka, misalnya data spesialis di daerah, tetapi nanti kita harus jaga secara privasi,” katanya.
Harapannya, Setiaji ingin agar ke depan platform Sinakes bisa terus berkembang, baik untuk pemenuhan tenaga kesehatan maupun pelayanan kesehatan. (rnh/fau)