“EMT kami siagakan untuk selalu mengikuti pergerakan jemaah haji saat pelaksanaan ibadah, terutama pada fase Armuzna,” ucap Liliek.
Di sisi lain, EMT akan bekerja sama dengan tim yang direkrut oleh Kementerian Agama.
Yakni, Tim Penanganan Krisis Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (PKP3JH), Tim Perlindungan Jemaah Haji (Linjam), dan layanan Lansia.
Harapannya, dengan komitmen ini, penanganan urgensi medis dapat dilaksanakan lebih baik dan lancar.
Kelompok Terbang Jemaah Haji Indonesia
Selanjutnya, pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan Indonesia diketahui telah menandatangani sebuah kesepakatan, terkait penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M.
Untuk tahun 2023 ini, Indonesia mendapatkan tambahan sebanyak 8.000 kuota jemaah haji.
Selain itu, jemaah juga telah masuk dalam sistem e-Hajj, yang merupakan aplikasi pemvisaan Arab Saudi.
Dengan ini, kuota haji Indonesia untuk 1444 H/2023 M, yang ditetapkan sebanyak 221.000 sebelumnya, akan bertambah menjadi 229.000 jemaah. (ala/adk)