ANDALPOST.COM – Transformasi Poltekkes sebagai upaya peningkatan peran politeknik kesehatan (Poltekkes) di daerah yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan drg. Arianti Anaya, MKM.
Hal ini dilakukan untuk mempercepat tenaga kesehatan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Terhitung sebanyak 6.293 Puskesmas yang tersebar di seluruh Indonesia telah diisi oleh 2.537 lulusan Poltekkes.
Dirjen Tenaga Kesehatan telah bekerja sama dengan LPDP untuk memberikan 1.676 beasiswa dokter, dokter spesialis, dan fellowship.
drg. Arianti Anaya, MKM mengatakan komitmen untuk memenuhi tenaga kesehatan juga dilakukan dengan cara menempatkan 10.524 dokter dan 392 dokter gigi internship di RS dan Puskesmas.
‘’500 dokter spesialis telah ditempatkan di 334 RSUD. Adaptasi dokter spesialis WNI lulusan luar negeri tahun ini telah ditempatkan sebanyak 7 orang,’’ tutur Dirjen Arianti pada Town Hall Transformasi SDM Kesehatan di Jakarta, Senin (31/1).
Terkait SDM dokter dilakukan melalui Academic Health System (AHS) untuk mempercepat pemenuhan dokter dan dokter spesialis.
Upaya pemenuhan itu dengan menambahkan kuota mahasiswa (dokter 18,7%, spesialis 22,3%), peningkatan 222 rumah sakit Pendidikan.
Selain itu juga menambahkan 200 dosen dari fakultas kedokteran. Tujuannya adalah mencapai target kinerja Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan ke arah yang positif dan lebih baik lagi.
Dirjen Arianti juga menyampaikan bahwa telah membentuk platform pelatihan digital bernama Plataran Sehat. Platform tersebut diluncurkan oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin bersama wakilnya, dan Sekretaris Jenderal. Peluncuran itu guna meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan yang merata dan berkeadilan.
‘’Peluncuran platform ini merupakan salah satu capaian penting dari Townhall Transformasi SDM Kesehatan. Plataran Sehat merupakan situs pembelajaran dan pengembangan kompetensi bagi tenaga kesehatan, tenaga medis, ASN Kemenkes, dan non ASN yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan,’’ ungkap Dirjen Arianti.
Sementara itu, dalam rangka mencapai pendayagunaan tenaga kesehatan Indonesia ke luar negeri. Ditjen Nakes bekerja sama dengan stakeholder telah mengirim sebanyak 429 tenaga kesehatan (nakes) Indonesia untuk bekerja di luar negeri. Rinciannya adalah 287 orang di Jepang, 133 orang di Belanda, dan 9 orang di Arab Saudi.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.