ANDALPOST.COM – Data capaian pelaksanaan intervensi spesifik dalam mengatasi stunting baru-baru ini dipublikasikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Pada tahap pelaksanaannya, terdapat 11 jenis intervensi spesifik, di antaranya 2 intervensi telah melebihi target nasional.
Publikasi data intervensi spesifik ini dilakukan berdasarkan target penurunan stunting yang harus dicapai pada 2024. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, dr. Maria Endang Sumiwi.
Diketahui, Indonesia telah berhasil menurunkan angka stunting pada anak. Terutama pada 2021 dengan total kasus stunting adalah 24,4% yang kemudian turun pada 2022 menjadi 21,6%.
Selanjutnya, target penurunan stunting menjadi 14% akan dilakukan pada 2024. Ke depannya, data capaian pelaksanaan intervensi spesifik akan dikeluarkan oleh Kemenkes pada setiap triwulan.
“Yang akan kita kejar ini yaitu penurunan stunting ke 14% di 2024. Itu tidak lama lagi, setiap triwulan kita akan melihat gap nya dan kita lihat setiap triwulan itu kita lakukan percepatan – percepatan upaya penurunan stunting,” ujar Dirjen Maria, pada Minggu (25/6/2023).
Sebelas Intervensi Spesifik Berdasarkan informasi pada situs Kemenkes, terdapat perancangan 11 intervensi spesifik di antaranya sebagai berikut:
Skrining anemia
Pada kuartal 1 2023, target capaian belum berhasil diperoleh oleh satu pun provinsi di Indonesia.
Konsumsi TTD remaja putri
Kuartal 1 2023 menunjukkan rata-rata 57 persen dan target lebih dari 12,5% berhasil tercapai oleh 36 provinsi. Adapun 2 provinsi yang belum memenuhi target adalah Papua Tengah dan Papua Pegunungan.
Pemeriksaan kehamilan (ANC)
Target capaian intervensi adalah mencapai 20%. Provinsi yang berhasil mencapainya adalah Banten yang mencapai 20,45% dan DKI Jakarta yang mencapai 20,13%.
Diketahui, Faskes akan melakukan intervensi pemeriksaan kehamilan minimal sebanyak 6 kali.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.