Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Kementerian Perindustrian Rilis Indeks Kepercayaan Industri, Jubir: Kendaraan Bermotor Tertinggi

Kementerian Perindustrian Rilis Indeks Kepercayaan Industri, Jubir: Kendaraan Bermotor Tertinggi
Industri Kendaraan Bermotor | Sumber: Indonesia.go.id

ANDALPOST.COM – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah merilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) terbaru pada periode Juni 2023 yang menunjukkan peningkatan, Kamis, (13/7/2023). 

Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif menyampaikan bahwa IKI Juni 2023 telah meningkat 3,03 poin dan mencapai 53,93 dibandingkan Mei 2023. 

Menurutnya, angka tersebut merupakan pencapaian tertinggi sejak IKI dirilis pada bulan November 2022 lalu.

Faktor Peningkatan IKI

Peningkatan tersebut juga dikaitkan dengan seluruh variabel pembentuk IKI Juni 2023 mengalami ekspansi. 

Variabel tersebut merupakan pesanan baru yang meningkat 4,97 poin menjadi 54,81. 

Selain itu, variabel produksi juga diketahui meningkat 4,85 poin sehingga mencapai 54,86. 

Namun, ada juga variabel yang menurun, yakni variable persediaan yang menurun 4,56 poin sehingga menyentuh angka 50,34.


Kementerian Perindustrian Rilis Indeks Kepercayaan Industri, Jubir: Kendaraan Bermotor Tertinggi
Perilisian IKI Juni 2023 oleh Kementerian Perindustrian | Sumber: Itworks.id

Menurut laporan, peningkatan IKI Juni 2023 ini didominasi oleh pesanan domestik sehingga mempengaruhi indeks variabel pesanan baru.

Kemudian, peningkatan IKI Juni 2023 tersebut juga didorong oleh ekspansi IKI di 21 sub sektor industri yang mana sebelumnya selalu mengalami kontraksi.

Melalui 23 sub sektor industri, diketahui bahwa delapan diantaranya berubah dari kontraksi menjadi ekspansi selama Juni 2023. 

Sub sektor tersebut yakni industri kertas dan barang, industri karet, barang karet dan plastik, industri pencetakan dan reproduksi media rekaman, serta pengolahan tembakau.

Adapun industri yang di luar kategori barang galian bukan logam yakni industri farmasi, obat kimia dan tradisional, industri pakaian jadi, dan logam dasar.

Di sisi lain, dari keseluruhan sub sektor tersebut, masih terdapat tiga sub sektor yang masih mengalami kontraksi. 

Subsektor yang masih mengalami kontraksi yaitu industri tekstil, industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki, dan industri pengolahan. 

“Untuk bulan Juni, subsektor industri dengan nilai IKI tertinggi adalah industri kendaraan bermotor, trailer dan semitrailer, industri makanan, dan industri minuman,” ucap Febri.

Sementara itu, Direktur Industri Aneka dan Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, dan Kerajinan Ni Nyoman Ambareny membuka suara. 

Masalah Utama Kelompok Industri Alami Kontraksi

Ia menyampaikan permasalahan yang tengah dihadapi kelompok industri masih mengalami kontraksi, khususnya pada orientasi ekspor. 

Kelompok industri tersebut yakni, industri alat musik, industri mainan, industry alat tulis, industri alat olahraga, dan industri bulu mata palsu.

“Masalah utama yang dihadapi adalah kondisi ekonomi negara tujuan ekspor, yaitu Uni Eropa dan Amerika Serikat belum kembali normal. Sehingga permintaan untuk produk-produk yang termasuk sebagai produk tersier belum kembali pulih,” jelas Ambareny.

Oleh karena itu, dalam menjaga pasar domestik melalui pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah (IKM), Kemenperin telah merancang beberapa upaya.

Upaya tersebut antara lain memberikan fasilitas sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang berlandaskan self-assessment bagi industri kecil. 

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.