Selain itu, juga memberikan Kampanye Bangga Buatan Indonesia serta sinergi dengan institusi di luar Kemenperin dalam menjajaki ekspor ke pasar non-tradisional.
Di sisi lain, permasalahan yang sama juga dialami oleh industri tekstil dan kulit.
Hal ini dikarenakan adanya investasi baru pada industri yang mengalami kontraksi.
“Selain itu, di periode ini industri pakaian jadi mengalami ekspansi, didukung oleh kondisi pasar ekspor untuk tujuan Amerika Serikat yang cukup bersahabat,” kata Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kemenperin Adie Rochmanto Pandiangan.
Kemudian, Plt. Sekretaris Jenderal Kemenperin, Putu Juli Ardika menambahkan optimism peningkatan pelaku usaha yang didukung oleh momen rutin tahunan.
Momen rutin tahunan tersebut seperti tahun ajaran baru, libur hari raya, libur sekolah, serta peringatan HUT RI.
Pesta demokrasi juga menjadi peluang meningkatkan permintaan, terutama bagi industri tekstil dan produk tekstil maupun industri makanan dan minuman.
“Pandangan terhadap kondisi usaha enam bulan ke depan pada bulan Juni ini tercatat sebesar 66,19% pelaku usaha lebih optimis, dan 25,47% mengatakan kondisi usaha enam bulan ke depan akan tetap,” pungkas Putu. (zaa/rge)
