ANDALPOST.COM – Malaria merupakan suatu penyakit infeksi dalam yang disebabkan oleh parasit plasmodium dan ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles.
Seorang Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dr. Muhammad Haris Yulius, Sp.PD melalui unggahan video pada YouTube Siloam Hospitals, memberikan penjelasan terkait penyakit malaria.
Haris mengatakan, terdapat lima jenis variasi plasmodium yang berbeda-beda. Masing-masing jenis tersebut mempunyai siklus hidup, masa inkubasi, gejala klinis, hingga cara pengobatannya sendiri.
Sementara terkait gejalanya, dimulai dari malaria gejala ringan hingga malaria dengan gejala yang berat.
“Gejala ringan, seperti demam, nyeri kepala, nyeri otot, mual, muntah, dan diare. Sedangkan malaria berat itu gejalanya penyakit kuning, anemia, gagal ginjal, gangguan fungsi hati, kejang-kejang, hingga kematian,” ujar Haris melalui YouTube Siloam Hospitals, dikutip pada Jumat (31/3).
Secara umum, penyebaran penyakit malaria ialah melalui gigitan nyamuk, dan transfusi darah.
Lebih lanjut, Haris mengatakan, penyebaran malaria tidak di seluruh Indonesia, melainkan di beberapa daerah saja. Seringkali disebut dengan daerah endemis malaria.
Terutama seperti Papua, Nusa Tenggara, sebagian Aceh, Jambi, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, serta beberapa kabupaten di Indonesia.
Di samping itu, penyakit malaria bisa berulang pada orang yang sama yang disebabkan oleh tiga hal, seperti:
Infeksi berulang (re-infeksi)
Orang yang sudah terkena malaria, kemudian sembuh, tetapi mendapat gigitan nyamuk anopheles. Sehingga masuk ke plasmodium baru dan menderita malaria episode kedua.
Rekrudensi
Seseorang yang sudah terkena malaria dan telah diobati, tetapi pengobatannya tidak komplit. Sehingga masih ada plasmodium yang hidup dan berkembang menjadi episode baru penyakit tersebut.
Relapse
Penyakit malaria dengan siklus yang berbeda.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
