Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Kepercayaan Turun dan Penegasan Pemerintah Australia Naik Usai Skandal PwC

Kepercayaan Turun dan Penegasan Pemerintah Australia Naik Usai Skandal PwC
Perusahaan akuntansi raksasa PwC. (Sumber: REUTERS via BBC)

ANDALPOST.COM – Perusahaan akuntansi raksasa, PwC Australia, mengatakan bahwa setelah adanya skandal penyalahgunaan perusahaannya yang dipublikasikan, mereka akan jual bisnis pemerintahnya seharga A$1.

Selain itu, perusahaan tersebut juga sebelumnya sudah mengumumkan kepala eksekutif baru di negara tersebut.

Pada bulan Januari, terungkap bahwa salah satu partner PwC Australia terbukti membocorkan informasi rahasia pemerintah.

Mantan mitra tersebut, yang memiliki tugas untuk menasihati pemerintah Australia, membagikan draf undang-undang penghindaran pajak perusahaan dengan rekan kerja. 

Hal ini digunakan untuk nantinya dapat ditawarkan kepada klien potensial. Melalui pernyataan yang ada, kebocoran tersebut terjadi antara tahun 2014 dan 2017.

Klaim Pihak PwC

Namun saat itu, pihak perusahaan menyangkal hal ini.

PwC Australia mengatakan bahwa tidak ada informasi rahasia yang digunakan untuk membantu para klien agar dapat membayar pajak lebih sedikit.

Kepercayaan Turun dan Penegasan Pemerintah Australia Naik Usai Skandal PwC
Tom Seymour, mantan pemimpin yang undurkan diri karena skandal. (Sumber: Bloomberg/Brendon Thorne)

Di samping itu, politisi dan pejabat telah meminta PwC Australia larangan memberikan kontak pemerintah. Larangan tersebut ditetapkan sampai perusahaan tersebut menanggapi skandal dengan jelas.

Pada awal bulan ini, PwC Australia mengatakan bahwa mereka telah mengidentifikasi sebanyak 76 mitra saat ini.

Selain itu juga teridentifikasi mantan-mantan mitra yang berkaitan dengan skandal tersebut, dan kemudian PwC menyerahkan seluruh data penemuan kepada anggota parlemen Australia.

Senin (26/6/2023), penjabat kepala eksekutif PwC Australia, Kristin Stubbins, kepada penyelidikan parlemen menyatakan pengakuannya.

Pengakuan tersebut dinyatakan bahwa memang benar karyawan yang ditemukan telah bertindak secara tidak pantas, dan akan menghadapi konsekuensi yang “berat”.

“Kami telah gagal memenuhi standar yang kami tetapkan untuk diri kami sendiri sebagai sebuah organisasi, dan saya meminta maaf atas nama perusahaan kami,” ucapnya.

Diketahui, bahwa PwC Australia telah menunjuk Kevin Burrowes sebagai kepala eksekutif barunya.

Justin Carroll, ketua dewan tata kelola PwC Australia menjelaskan peranan kerja Burrowes kedepannya dalam memimpin perusahaan raksasa ini.

“Dia akan bekerja dengan kolega dan tim manajemennya untuk mendapatkan kembali kepercayaan dari pemangku kepentingan PwC Australia,” katanya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.