ANDALPOST.COM – Sebuah penangkapan dilakukan oleh polisi daerah Waterloo, Kanada, setelah dijalankan dua penyelidikan atas penipuan terpisah dengan total kerugian mencapai $1,7 juta atau sekitar Rp25,5 miliar.
Diketahui, kedua penipuan ini menargetkan pemilik rumah di Wilayah Waterloo dan wilayah lain di Ontario.
Informasi mengenai kedua penangkapan dan kasus penipuan ini dirilis oleh pihak kepolisian pada hari Kamis (20/7/2023).
Skema Penipuan Bekerja
Dalam kasus pertama, polisi menjelaskan bagaimana skema penipuan dilakukan oleh pelaku dalam mensukseskan target penipuannya.
Dikatakan, bahwa terdakwa memberi tahu pemilik rumah bahwa mereka berhak atas uang melalui gugatan terhadap perusahaan HVAC yang melibatkan produk yang sebelumnya mereka beli.
Produk yang sebelumnya mereka beli ini termasuk AC, tungku, filter HEPA, serta sistem penyerangan air.
Namun, pemilik rumah diberi tahu bahwa mereka hanya dapat menerima uang melalui renovasi rumah.
Dijelaskan bahwa, para penipu ini memiliki taktik tekanan yang tinggi, sehingga terduga diduga dapat meyakinkan para korbannya untuk menandatangani kontrak.
Setelah itu, kontraktor yang bekerja dengan tersangka kemudian akan menyelesaikan renovasi rumah dengan cepat, dan seringkali dengan kualitas yang buruk di rumah para korban.
Kemudian, pada beberapa hari atau beberapa minggu berikutnya, terdakwa akan menggunakan informasi dari kontrak tersebut untuk mengambil hak gadai terhadap rumah korban.
Penggadaian ini dengan jumlah berkisar antara $40.000 dan $70.000.
Pelaku di Balik Penipuan
Polisi Regional Waterloo mengidentifikasi kedua terdakwa, yaitu pria berusia 33 tahun asal Hamilton, dan pria berusia 28 tahun asal Oakville.
Tuduhan yang diberikan kepada mereka termasuk lima dakwaan penipuan, melebihi $5.000 (Rp75 juta). Selain itu dakwaan kepemilikan properti yang diperoleh melalui kejahatan.
Kedua pelaku tersebut mengakui bahwa mereka memang sudah berpengalaman dalam memberikan konsolidasi utang dan nasihat keuangan dalam membayar Notice of Security Interests atau Pemberitahuan Kepentingan Jaminan (NOSI).
Hal ini juga diketahui secara umum dengan hak gadai.
Suksesnya para penipu ini didapatkan dengan menggunakan taktik penjualan bertekanan tinggi. Cara ini mendorong para korbannya untuk membeli apa yang mereka jual.
Selain itu, mereka juga meyakinkan para korbannya untuk mendapatkan banyak hipotek dengan cepat, memanfaatkan ekuitas rumah.
Uang itu digunakan untuk membayar hak gadai dengan sisa uang dialihkan ke perusahaan yang tertuduh.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.