Pada hari Minggu (24/4/2023), AS mengumumkan tim tanggap bencana akan dikirim ke daerah itu. Hal tersebut untuk mengoordinasikan tanggapan kemanusiaan bagi mereka yang membutuhkan baik di dalam maupun di luar Sudan.
Samantha Power dari Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) mengatakan tim tersebut akan bekerja di Kenya pada awalnya. Mereka juga akan memprioritaskan supaya orang-orang mendapatkan “bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan jiwa bagi mereka yang paling membutuhkannya.”
Bersamaan dengan Khartoum, wilayah barat Darfur, tempat RSF pertama kali muncul, juga sangat terpengaruh oleh pertempuran tersebut.
PBB telah memperingatkan bahwa hingga 20.000 orang—kebanyakan wanita dan anak-anak—telah meninggalkan Sudan untuk mencari keselamatan di Chad, di seberang perbatasan dari Darfur. (xin/zaa)