ANDALPOST.COM – Pada Kamis (10/08/2023), diadakan rapat besar para petinggi Korea Utara yang ke tujun untuk membahas kesiapan militer Korut dalam perang.
Hal tersebut merupakan hasil dari ketegangan yang meningkat di semenanjung Korea saat ini yang membuat Korut merasa perlunya persiapan matang.
Dalam keterangan yang dipublikasi oleh media pemerintah KCNA, Komisi Militer Pusat lah yang membahas rencana penanggulangan untuk mencegah musuh Korea Utara.
Meskipun demikian musuh yang disebutkan dalam laporan tersebut masih belum disebutkan namanya.
Dijelaskan lebih lanjut bahwa terdapat peningkatan kekuatan musuh yang terselubung dalam konfrontasi militer dengan Korea Utara.
Pertemuan Militer
Dalam rapat tersebut berbagai rangkaian persiapan telah ditandatangani oleh pimpinan Korea Utara, Kim Jong Un.
Tandatangan itu mencakupi aksi militer dalam perluasan dan perubahan ruang operasi serta rencana satuan-satuan garis depan KPA.
Pertemuan besar itu tidak hanya melakukan penganalisisan terhadap ketegangan yang terjadi di semenanjung Korea, akan tetapi pertemuan juga mencakupi kesiapan perang.
Kesiapan itu salah satunya untuk menetralisir serangan musuh dengan pencegahan strategis yang luar biasa dan meluncurkan tindakan militer ofensif secara bersamaan dalam kontingensi.
Dijelaskan bahwa akan dilakukannya para kelompok operasi garis depan yang akan semakin diperkuat untuk menahan hingga menghancurkan musuh.
Tidak hanya itu, pertemuan tersebut juga membuahkan hasil dengan suara yang bulat untuk melakukan latihan perang secara proaktif.
Lebih lanjut segala rangkaian proses pelatihan nantinya akan memenuhi strategi persiapan dan akan dijalankan kapan saja oleh militer Korut.
“Dia (Kim Jong Un) secara mendalam merangkum dan menganalisis situasi semenanjung Korea dan sekitarnya saat ini. Ia membuat kesimpulan penting untuk lebih meningkatkan persiapan perang KPA(Tentara Korut) dengan cara ofensif,” tulis KCNA.
Dikatakan juga bahwa Kim Jong Un mendorong para militer Korut untuk secara aktif melakukan latihan perang yang sebenarnya untuk secara efisien mengoperasikan senjata dan peralatan terbaru.
Pemberhentian Pimpinan Militer
Dalam kesempatan yang sama Kim Jong Un bukan hanya mendorong dan menjelaskan bagaimana sikap Korea Utara dalam menangani permasalahan dengan musuh.
Akan tetapi sebagai bentuk salah satu persiapannya, pimpinan Korea Utara itu juga secara serentak mengganti para pimpinan militer KPA.
Hal tersebut dikarenakan terdapatnya permasalahan dalam keorganisasian yang berujung pada pemberhentian Jenderal Pak Su Il dari jabatan Kepala Staf Umum.
Yang dimana Jenderal Pak Su Il akan digantikan oleh Wakil Marsekal Ri Yong Gil sebagai Kepala Staf Umum yang baru.
Hal tersebut menunjukan keseriusan Kim Jong Un dalam menghadapi situasi yang dianggap mengancam Korea Utara.
Tidak hanya melakukan pemberhentian pada Jenderal Pak Su Il sebagai jabatan Kepala Staf Umum terdapat pula pemberhentian dan pergantian lainnya.
Yang dimana, hal tersebut dilakukan oleh Kim Jong Un kepada sejumlah Komandan militer yang terkemuka milik Korea Utara.
KCNA juga menjelaskan bahwa Rapat Besar ke-7 Komisi Militer Pusat ke-8 WPK menjadi ajang penting.
Hal tersebut akan memberikan jaminan militer yang tegas atas kemenangan perang dengan memaparkan program-program substantif bagi KPA untuk mengalahkan musuh dengan mengambil inisiatif strategis dan taktis yang tegas di perang era modern. (ben/fau)