ANDALPOST.COM – Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un telah memerintahkan peningkatan eksponensial dalam produksi hulu ledak nuklir, Minggu (1/1/2023).
Kim juga menyerukan pengembangan rudal balistik antarbenua (ICBM) baru guna melawan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan.
Diketahui bahwa Kim Jong Un mengatakan hal tersebut tepat setelah Korea Utara menembakkan rudal balistik jarak pendek di lepas pantai timurnya. Hal ini ia lakukan dalam uji senjata Hari Tahun Baru larut malam yang langka.
Kim Jong Un terang-terangan menuduh AS dan Korea Selatan melakukan plot untuk mengisolasi dan menahan negaranya. Lebih lanjut, Kim menyebut eksponensinya dengan “tak tertandingi dalam sejarah manusia”.
Ia juga mengatakan bahwa situasi tersebut semakin menambah upayanya guna memperkuat militer negara Korea Utara.
“Situasi itu menyerukan Pyongyang untuk menggandakan upaya kami guna memperkuat kekuatan militer nan luar biasa. Serta menjaga kedaulatan, keamanan, dan kepentingan dasar nasional kami untuk mengatasi gerakan militer berbahaya oleh AS. Serta pasukan musuh lainnya yang menargetkan negara Korea Utara,” terang Kim.
“Ini menyoroti pentingnya dan perlunya memproduksi senjata nuklir taktis secara massal. Dan menyerukan peningkatan eksponensial persenjataan nuklir negara itu,” kata Kim.
Perintah Pembuatan ICBM dengan Kemampuan Serangan Balik
Ia juga memerintahkan pembuatan ICBM tipe baru dengan kemampuan serangan balik nuklir cepat sebagai misi dasarnya.
Kim Jong Un juga menyebut negara Korea Utara tengah berencana untuk segera meluncurkan satelit mata-mata militer pertamanya.
Sementara itu, militer Korea Selatan mengatakan pihaknya mendeteksi rudal yang diluncurkan dari wilayah ibu kota Korea Utara. Sekitar pukul 02:50 waktu setempat pada hari Minggu (17:50 GMT).
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan rudal itu menempuh jarak sekitar 400 km (250 mil) sebelum jatuh ke perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang.
Kepala Staf Gabungan menyebut peluncuran itu sebagai provokasi serius yang merusak perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea dan di seluruh dunia.
Dikatakan bahwa Korea Selatan telah memantau dengan cermat langkah Korea Utara dalam koordinasi dengan AS. Korea Selatan juga mempertahankan kesiapan untuk menghadapi provokasi apa pun.
Di sisi lain, Komando Indo-Pasifik AS mengatakan bahwa peluncuran tersebut menyoroti dampak destabilisasi dari program senjata ilegal Korea Utara. AS juga diklaim sangat berkomitmen untuk membela Korea Selatan dan Jepang agar tetap kuat.
Korea Utara melakukan uji tembak lebih dari 70 rudal tahun lalu. Beberapa ahli mengatakan negara itu pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan persenjataan senjatanya.
Hal ini juga diduga kuat dilakukan untuk meningkatkan tekanan pada para pesaingnya, juga untuk memenangkan konsesi seperti keringanan sanksi.
Tembakan Rudal Balistik Jarak Pendek
Pada hari Sabtu, Korea Utara menembakkan tiga rudal balistik jarak pendek ke arah perairan timurnya. Negara tersebut telah melakukan uji coba peluncuran beberapa peluncur roket andal guna menguji kemampuan senjata itu.
Tiga peluru yang ditembakkan dari peluncur secara akurat mengenai target pulau di lepas pantai timur negara itu. Korea Utara menembakkan peluru lain dari peluncur ke arah perairan timurnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.