Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Kolaborasi Kemenkes-Universitas Tekankan Penurunan Beban Penyakit Katastropik 

Ilustrasi Kolaborasi Kemenkes-Universitas Tekankan Penurunan Beban Penyakit Katastropik. (Design by: Eeza Putri)

ANDALPOST.COM – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bekerjasama dengan Universitas dalam upaya membantu menurunkan beban layanan katastropik. Salah satunya Universitas Andalas, Padang. 

Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono menekankan, pentingnya menjaga sinergi dan kolaborasi tersebut. 

Hal ini disampaikannya saat menghadiri Orasi Ilmiah Pengukuhan Guru Besar Universitas Andalas bertajuk ‘’Integrasi Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan Pada Era Post Genomic”, pada Senin (27/2).

‘’Kolaborasi universitas dengan pemerintah dalam membantu menurunkan beban katastropik sungguh sangat erat,’’ kata Wamenkes.

Ia menambahkan, bahwa saat ini upaya tersebut perlu diperkuat mengingat kasus Katastropik di Indonesia masih menyebabkan kematian yang tinggi. 

Hal tersebut pun menjadi beban pembiayaan terbesar di Indonesia. Kemudian membuat presentase keduanya setiap tahun terus meningkat.

Kolaborasi dengan Universitas

Menurut laporan dari situs resmi Kemenkes RI, data BPJS Kesehatan 2022 mengungkapkan, beban pembiayaan penyakit tidak menular mencapai Rp 24.1 triliun. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2021, yakni beban pembiayaannya sebesar Rp 17.9 triliun.

Dante pun menyampaikan, tingginya kasus dan beban pembiayaan ini mengalami berbagai hambatan. Diantaranya, kurangnya akses ke layanan rumah sakit rujukan terutama di daerah terpencil dan kurangnya kualitas layanan rumah sakit. 

Hingga waktu tunggu yang lama untuk mendapatkan layanan serta kurangnya pemerataan alat dan dokter spesialis di seluruh Indonesia.

Di samping itu, Dante berharap kaborasi antara pemerintah dan universitas bisa mempercepat pengendalian penyakit katastropik di Indonesia. 

Salah satu kontribusinya ialah merekomendasikan inovasi dan intervensi kesehatan guna menjawab berbagai tantangan dan permasalahan kesehatan.

Lanjut Dante, menurut ia,  implementasi sektor kesehatan melalui tri dharma perguruan tinggi dapat diwujudkan dalam beberapa hal sebagai berikut:

  1. Melakukan riset penyakit katastropik untuk mampu menghasilkan rekomendasi PNPK, best practice, atau evaluasi kebijakan
  2. Mendidik tenaga kesehatan dengan meningkatkan jumlah dan kualitas tenaga kesehatan
  3. Menghasilkan produk inovasi obat, alat kesehatan, atau teknologi lain yang dapat membantu pencegahan atau tatalaksana penyakit Katastropik

‘’Hanya dengan kolaborasi universitas dan Kementerian Kesehatan, maka penyakit katastropik yang kita hadapi bisa diturunkan bersama-sama,’’ ujar Dante.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.