Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Komnas Perempuan Tanggapi Keluhan Tes Kesehatan Bawaslu: Suruh Pendaftar Lepas Baju

Tes kesehatan calon anggota Bawaslu (Badan Pengawas Pemilihan Umum) | Sumber: babel.bawaslu.go.id

ANDALPOST.COM – Veryanto Sitohang, sebagai Anggota Komisi Paripurna dari Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan). Mengeluarkan klarifikasi, terkait proses pendaftaran calon anggota Bawaslu (Badan Pengawas Pemilihan Umum) di salah satu daerah, Jumat (12/05/2023).

Veryanto mengatakan, ternyata banyak keluhan dari para calon anggota Bawaslu daerah. Yang, memberikan pengakuan mengenai proses pemeriksaan kesehatan yang tidak biasa.

Hal tersebut, diungkap pada konferensi pers di kantor Komnas Perempuan, Jakarta pada Jumat lalu. 

Dia juga turut menjelaskan, bahwa salah satu keluhan yang ia dapatkan adalah mengenai calon pendaftar yang merasa keberatan dalam proses pemeriksaan kesehatan.

Klarifikasi Veryanto, Komnas Perempuan

“Salah satu calon, yang mendaftar di salah satu daerah melaporkan kepada kami bahwa mereka berkeberatan di dalam proses pemeriksaan kesehatan,” tutur Veryanto.

Diketahui, proses yang tidak biasa yang disebutkan oleh Veryanto merupakan situasi, di mana seorang calon anggota perempuan diminta untuk melepaskan seluruh pakaiannya.

Lalu, Veryanto kemudian menuturkan pemeriksaan seperti itu akan membuat para calon pendaftar merasa tidak nyaman, bahkan ada juga yang ketakutan.

“Di mana di dalam proses tersebut, tim pemeriksa kesehatan meminta perempuan untuk menanggalkan seluruh pakaiannya,” jelas Veryanto.

“Artinya mereka dalam situasi telanjang, dan ini membuat ketidaknyamanan. Bahkan, ketakutan di antara perempuan yang melamar sebagai penyelenggara pemilu,” sambungnya.

Veryanto Sitohang, Anggota Komisi Paripurna Komnas Perempuan | Sumber: dok. Grab

Mempengaruhi Seleksi

Kemudian, Veryanto menjelaskan bahwa calon anggota Bawaslu, yang mengadu kasusnya, akhirnya tetap menjalankan proses pemeriksaan kesehatan.

Alasan yang diberikan oleh pengeluh atas mengapa, mereka tetap melanjutkan proses pemeriksaan kesehatan adalah karena takut tidak diluluskan.

“Ini membuat mereka risih dan tidak nyaman. Tetapi, karena ini proses seleksi yang mana mereka merasa kalau protes, nanti akan berdampak mereka nggak lulus,” ungkap Veryanto.

Veryanto juga menjelaskan, bahwa petugas Bawaslu memang meminta para calon pendaftar ini untuk melepas pakaiannya. Termasuk pakaian dalam, bahkan hingga diminta untuk berbaring.

“Tapi memang, petugas kesehatan yang ada di dalam ruangan itu meminta perempuan calon komisioner Bawaslu, meminta pakaian bawahnya dilepas, dan pakaian dalam,” ujarnya.

Kejadian di Daerah Lain

Lalu, dalam klarifikasi Veryanto, ia ungkap bahwa peristiwa ini tidak hanya terjadi pada satu daerah, tetapi juga di banyak daerah lainnya.

Diketahui, para calon anggota Bawaslu lain, juga telah melaporkan hal yang sama ke Komnas Perempuan. Serta, berharap metode pemeriksaan kesehatan seperti ini tidak akan dilakukan lagi.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.