Belum puas dengan kontribusi yang ia berikan ke tanah air, Dick Sudirman juga ikut andil dalam perkembangan dua bulutangkis dunia. Ia memprakarsai pertemuan antara dua organisasi bulu tangkis dunia saat itu.
Penyatuan dua organisasi bulu tangkis dunia yakni International Badminton Federation (IBF) dan World Badminton Federation (WBF) digelar di Bandung. Hasilnya, dua organisasi tersebut melebur menjadi satu hingga dikenal dengan nama Badminton World Federation (BWF) yang kini jadi federasi bulu tangkis dunia.
Sesaat setelah Dick Sudirman menghembuskan nafas terakhir, teman dekatnya yaitu Suharso Suhandinata mengirim surat kepada Presiden IBF Arthur Jones yang saat itu menjabat.
Dalam suratnya ia meminta izin untuk menggelar kompetisi sebagai tanda penghormatan bagi Sudirman atas jasa-jasanya di masa lalu. Turnamen tersebut sekaligus sebagai langkah nyata mengenang Sudirman.
Gagasan tersebut tak langsung disetujui. Pada tahun 1986 Dewan IBF menggelar pertemuan untuk membahas usulan Sudirman Cup. Kompetisi Sudirman baru diadakan pertama kali pada 24-29 Mei 1989 di Indonesia. Saat itu ada 28 tim yang berpartisipasi. Sejak saat itu gelara ini populer di dunia bulu tangkis internasional. Bahkan Sudirman Cup kini sejajar dengan kejuaraan bulu tangkis internasional lainnya. (azi/fau)
