Setelah FIFA melakukan verifikasi akhir pada 21-27 Maret mendatang, SUGBK sempat direncanakan untuk duel Liga 1 yang mempertemukan Persija Jakarta versus Persib Bandung pada 31 Maret. Tapi Erick minta dibatalkan.
“Semua event kita batalkan, dan kita tidak membeda-bedakan, apakah event entertainment, olahraga, dan lainnnya. Semua tidak dimungkinkan lagi digelar Gelora Bung Karno. Ini bukan masalah pilihan salah dan benar. Tapi ini kebijakan yang harus kita ambil kalau kita tidak mau gagal, apalagi di stadion ini akan digelar pembukaan,” ucap Erick.
Perbaikan beberapa bagian GBK
Tidak hanya dari segi lapangan, Erick Thohir juga mengkoreksi di bangku penonton. Contohnya di bangku penonton bagian dekat lapangan.
Erick meminta pihak GBK untuk meniadakan pagar pembatas antara bangku penonton terdepan dengan lapangan pertandingan, mencontoh stadion-stadion berstandar FIFA di Eropa.
Ruang media di stadion tersebut juga menjadi komponen yang dilihat langsung oleh Erick. Pihak PPKGBK diminta untuk menambah kecepatan koneksi internet sehingga informasi yang disebarkan oleh media-media yang nantinya hadir tidak akan mengalami gangguan ataupun delay.
Selama tiga hari terakhir, Erick didampingi didampingi Zainuddin Amali (Menpora), Ratu Tisha (Wakil Ketua Umum PSSI), Essy Asiah (Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR), serta jajaran pengurus PSSI dan LOC pada 11-13 Maret meninjau kesiapan 6 kota calon penyelenggara Piala Dunia U-20.
Sebelum ke Jakarta, rombongan mendatangi Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Gelora Sriwijaya (Palembang), Stadion Manahan (Solo), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali). (azi/fau)