WHO kemudian menjelaskan bagaimana peningkatan kasus tersebut pada dasarnya masih memiliki potensi yang rendah hingga nihil untuk terjadinya penjangkitan pada manusia.
Meskipun demikian, WHO tetap menegaskan agar tidak menyepelekan permasalahan ini. Dimana semua negara hingga pihak yang merupakan pemilik kucing harus tetap berjaga-jaga dalam penularan virus berbahaya ini ke manusia.
“Kami mendorong semua negara untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk memantau virus ini dan untuk mendeteksi setiap kasus pada manusia,” kata Dr Sylvie Briand, Direktur Kesiapsiagaan dan Pencegahan Epidemi dan Pandemi WHO awal Juli lalu.
Sebagai bentuk penanganan, WHO bersama dengan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa hingga Organisasi Kesehatan Hewan Dunia, mempererat kerjasama negara-negara lintas sektor untuk menyelamatkan sebanyak mungkin hewan dan melindungi manusia. (ben/rge)