ANDALPOST.COM – Korea Utara kembali menembakkan rudal balistik antarbenua (ICBM) dan sempat melintasi Jepang, namun gagal di tengah penerbangan.
Peluncuran ICBM ketujuh oleh negara tesebut tahun ini memang untuk menarik perhatian Jepang. Sayangnya, rudal tersebut justru gagal mendarat di laut.
Ketegangan serta kekhawatiran meningkat di tengah isu uji coba nuklir yang akan dilakukan oleh negara tersebut.
Sebelumnya, pada Rabu (2/11/2022) Korea Utara menembakkan rudal di dekat perairan antara Utara dan Selatan dua Korea. Tembakan rudal itu merupakan peluncuran jumlah rudal paling banyak yang dilakukan Korea Utara dalam satu hari tersebut.
Beberapa peluncuran rudal balistik Korea Utara berbarengan dengan latihan udara Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan. Pelatihan yang dilakukan AS dan Korea Selatan dikecam oleh Korea Utara sebagai tindakan agresif dan provokatif.
Detail Peluncuran Rudal Korea Utara
Hingga hari ini, Kamis (3/11/2022), Korea Utara menembakkan rudal jarak jauh sekitar pukul 07.40 waktu setempat atau 23.40 GMT. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Staf Gabungan Korea Selatan. Dikutip dari BBC berdasarkan sebuah sumber, rudal tersebut merupakan ICBM.
ICBM itu terbang sekitar 760km (472 mil) dan mencapai ketinggian sekitar 1.920 km. Tetapi, peluncuran itu diduga berakhir dengan kegagalan.
Selain itu, Korea Utara juga menembakkan dua rudal balistik jarak pendek. Peluncuran rudal itu membuat pemerintah Jepang mengeluarkan peringatan darurat yang langka pada hari ini kepada penduduk di beberapa wilayah bagian utara. Pemerintah Jepang meminta mereka untuk tetap berada di dalam rumah.
Awalnya, Tokyo mengatakan rudal tersebut terbang di atas Jepang, namun Menteri Pertahanan Yasukazu Hamada menjelaskan bahwa rudal itu tidak melintasi kepulauan Jepang, tapi menghilang di atas laut Jepang.
Tanggapan Jepang dan AS terhadap Peluncuran
Lebih lanjut, Perdana Menteri Fumio Kishida kemudian mengutuk peluncuran rudal berulang dari Korea Utara. AS mengatakan peluncuran tersebut menunjukkan ancaman program rudal terhadap tetangga dan perdamaian serta keamanan internasional.
“Komitmen kami untuk pertahanan Republik Korea dan Jepang tetap kuat,” ujar juru bicara departemen luar negeri seperti dikutip dari BBC.
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan Cho Hyun-dong dan Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman menyebut peluncuran rudal itu “menyedihkan” dan “tidak bermoral”.
Setelah peluncuran ICBM, AS dan Korea Selatan sepakat untuk memperpanjang latihan udara bersama mereka di luar tanggal yang telah dijadwalkan.
Peluncuran ICBM kali ini hanya berselang sebulan usai Korea Utara meluncurkan rudal balistik di atas Jepang untuk pertama kali dalam lima tahun terakhir. Bersamaan dengan hal itu, negara perbatasan Rusia tersebut telah menguji rekor jumlah rudal tahun ini lantaran ketegangan meningkat.
Kendati mendapatkan sanksi, tetapi Korea Utara tetap melakukan enam kali uji coba nuklir. Negara tersebut terus meningkatkan kemampuan militernya. Namun hal itu melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) karena berpotensi membawa AS terkena serangan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.