Reaksi Korea Selatan
Di sisi lain, atas peluncuran ICBM itu, Korea Selatan menanggapi dengan pesawat tempur yang menembakkan tiga rudal udara ke darat. Baik rudal dari antara kedua negara korea melintasi garis demarkasi maritim yang disengketakan kedua negara tersebut.
Mengetahui penembakan rudal tersebut, seorang sarjana dari Yonsei Institute for North Korean Studies Kim Jong-dae turut angkat bicara.
“Korea Selatan dan AS percaya bahwa jika mereka menemukan titik awal provokasi, mereka dapat menyerangnya dengan tepat,” jelas Kim Jong-dae kepada saluran berita lokal YTN, seperti dilansir oleh BBC.
“Tetapi ada titik awal di seluruh Korea Utara, dan mereka mengajukan ancaman multidimensi, sistematis, dan simultan yang dapat mereka lakukan. menembakkan (rudal) di mana saja di tanah mereka. Ini adalah situasi yang saya lihat untuk pertama kalinya,” lanjutnya.
Selain itu, profesor studi Korea Utara di Ewha Woman University Park Won-gon juga ikut buka suara. Dia meyakini dari segala uji coba yang dilakukan oleh negara tersebut, kemungkinan akan menjadi uji coba nuklir ketujuh untuk membuktikan kemampuan dan kekuatan nuklir mereka.
“Tidak realistis untuk mengharapkan Korea Utara melakukan denuklirisasi, karena negara itu ingin status negara nuklir de facto duduk di meja negosiasi dengan AS,” terang Park Won-gon. (spm/fau)