Tantangan Pendidikan Indonesia
Sementara itu, Mustafa kembali menegaskan jika kasus ini menjadi sangat tercela dan menampar dunia pendidikan di Indonesia.
Pasalnya instansi pendidikan menjadi suri teladan untuk menyebarkan narasi kebangsaan dan kenegaraan.
Salah satunya dengan menyebarkan terkait larangan perbuatan tercela yakni tindakan korupsi.
Akibat tindakan ini tentu akan mempengaruhi pendidikan yang ada di kampus tersebut. Akan sangat krusial menyangkut mental karakter mahasiswa yang ada di kampus tersebut.
Oleh karena itu, penting setiap pendidik punya mental bela negara yang kuat. Sehingga kasus serupa bisa diminimalisir. Hal ini juga menjadi pekerjaan rumah pemerintah agar terlibat aktif memajukan pendidikan di Indonesia.
“Kasus seperti ini jangan sampai terulang lagi. Pemerintah harus memperbaiki pendidikan Indonesia. Karena seharusnya institusi pendidikan sebagai institusi yang membentuk karakter anak bangsa dan sumber teladan moralitas bangsa. Ini malah pimpinan penyelenggaranya melakukan tindakan tercela seperti Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN),” tegas politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) itu.
Terakhir, Legislator itu mengatakan bahwa pembentukan karakter para pendidikan adalah hal wajib dilakukan.
Sebagaimana dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. Menyebut bahwa mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
Kejadian seperti ini tentu sangat memalukan dan harus segera ditindaklanjuti.
Pasalnya, sektor pendidikan terutama di lingkungan kampus mencetak para cendekiawan sebagai perpanjangan lidah masyarakat untuk menyampaikan gagasan dan kritik untuk membangun negeri.
Namun, justru citra tersebut dirusak oleh tenaga pendidik yang dihormati atas keilmuan serta gelar yang diraih. (pam/ads)
