Di sisi lain, media pemerintah Korut menjelaskan unit artileri jarak jauh di pantai baratnya menembakkan dua putaran pada Senin pagi melintasi negara menuju perairan timur.
Hal tersebut diyakini mengacu pada peluncuran rudal yang diklaim oleh Jepang.
Kantor Berita Pusat Korea mengatakan peluru artileri Korea Utara mensimulasikan serangan pada sasaran hingga 395 kilometer (245 mil) jauhnya.
Korut menyebut peluncuran itu melibatkan sistem peluncur roket multipel 600 milimeter baru yang dapat dipersenjatai dengan senjata nuklir taktis guna menunjang di medan perang.
Akan tetapi, beberapa ahli memandang persenjataan tersebut sebagai rudal balistik jarak pendek.
“Frekuensi menggunakan Pasifik sebagai jarak tembak kami bergantung pada karakter aksi pasukan AS,” kata Kim Yo Jong, saudara perempuan kuat pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
“Kami sangat menyadari pergerakan sarana serangan strategis pasukan AS, yang baru-baru ini semakin cepat di sekitar Semenanjung Korea,” tegasnya.
Sehingga, Yo Jong mengancam akan mengambil perlawanan sengit sebagai tanggapan atas upaya militer AS di masa depan. (spm/zaa)