ANDALPOST.COM — Dua rudal balistik berjarak pendek diluncurkan oleh Korea Utara (Korut) ke arah laut pantai timurnya pada Senin (27/3).
Hal itu dilakukan seiring dengan berlayarnya kapal induk Amerika Serikat (AS) menuju Korea Selatan (Korsel), menurut pihak militer Korsel.
Kedua rudal tersebut diluncurkan dari provinsi Hwanghae pada pukul 7:47 sampai dengan 8:00 waktu setempat. Lalu melayang sejauh 370 kilometer sebelum jatuh di laut.
Kedua rudal tampaknya telah mendarat di luar zona ekonomi eksklusif Jepang.
Pemerintah Jepang berkata, bahwa rudal tersebut terbang dalam “lintasan yang tidak teratur”.
Lintasan yang tidak teratur bisa berarti rudal dapat bermanuver. Berbeda dengan rudal balistik biasa, yang bergerak dalam bentuk busur.
Kali ini merupakan kali ketujuh dalam bulan ini, Korut meluncurkan rudalnya. Hal itu diprakarsai oleh tensi yang semakin menegang antara Korut dengan Korsel dan AS.
Pasalnya, latihan gabungan militer Korsel dengan AS semakin bertumbuh belakangan ini.
Militer Korsel “mengutuk keras” peluncuran tersebut sebagai provokasi serius yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, dan menyerukan penghentian segera.
“Kami akan terus mengawasi berbagai aktivitas Korea Utara dan mempertahankan postur kesiapan yang kuat berdasarkan kemampuan untuk menanggapi provokasi apa pun yang berlebihan,” ujar Joint Staff of Chiefs (JCS) dari Korsel. Seraya menambahkan bahwa mereka akan melanjutkan latihan militer dengan AS sesuai dengan rencana.
Peluncuran di hari Senin ini pun terjadi ketika kapal induk AS USS Nimitz dan kapal-kapal dari kelompok penyerang yang menyertainya, dijadwalkan berlabuh di pangkalan angkatan laut Korsel, kota pelabuhan tenggara Busan pada Selasa (28/3).
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.