ANDALPOST.COM – Kepolisian Malawi kembali menemukan kuburan massal warga Ethiopia yang diduga meninggal karena kekurangan udara saat melakukan migrasi. Sebelumnya, sudah ditemukan 25 jasad lain pada Rabu (19/10/2022).
Mereka ditemukan di bagian Hutan Reservasi Mtangatanga di wilayah utara distrik Mzimba. Warga Ethiopia ini diduga adalah warga yang hendak bermigrasi ke Afrika Selatan dari Ethiopia. Rentan umur mereka berkisar antara 25 tahun hingga 40 tahun.
“Semua rute migrasi yang tidak biasa itu berbahaya, dan rute selatan juga termasuk,” kata Dr. Ayla Bonfiglio, kepala wilayah timur dan selatan Africa di Kantor Pusat Migrasi.
Malawi adalah negara andal yang biasa dijadikan transit untuk para imigran yang melakukan perjalanan ke Afrika Selatan. Perjalanan yang melewati negara ini sering disebut sebagai “Rute Selatan” yang biasa digunakan untuk jalur migrasi yang tidak teratur.
“Ada beribu-ribu orang yang transit. Mungkin ada yang sudah meninggal dan kita tidak mengetahuinya,” kata Caleb Thole, Koordinator Nasional di Jaringan Malawi melawan Perdagangan Ilegal.
Pekan lalu, polisi Mozambique menemukan setidaknya ada 100 orang yang bersembunyi di dalam tanker kosong.
Pihak berwajib lokal mengatakan kepada reporter bahwa para imigran tersebut disuruh membayar sebesar 2,500 rand (Rp1,9 juta) untuk menjadi tenaga kerja di Afrika Selatan.
Didukung oleh Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), pihak berwenang Ethiopia melakukan verifikasi kepada warga Ethiopia yang bermigrasi. Ada sekitar 500 warga Ethiopia yang dilaporkan tersisihkan.
Saat ini, beberapa diantaranya masih mencoba untuk kembali pulang.
Kejadian Sebelumnya dan Sebab Kematian
Dua tahun lalu pihak imigrasi di Mozambique menemukan 64 warga Ethiopia yang terjebak di dalam truk kontainer yang tertutup rapat. Mereka berangkat dari Malawi menuju ke Zimbabwe.
Para korban ini diduga melakukan perjalanan menuju ke Afrika Selatan.
Pemerintah dan aktivis di Malawi mengatakan bahwa jasad warga Ethiopia yang ditemukan di rute area selatan ini kemungkinan meninggal karena hal yang sama.
Pemeriksaan awal menunjukan bahwa korban diduga meninggal pada akhir September 2022. Diperkirakan alasan mereka meninggal adalah karena mati lemas kekurangan udara.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.