Kyiv Menjauhkan Diri dari Serangan RVC ke Rusia
Analis mengatakan bahwa Ukraina lebih suka merahasiakan dukungannya terhadap RVC dengan informasi intelijen, tembakan artileri, dan serangan pesawat tak berawak.
“Kyiv menjauhkan diri dari serangan RVC ke Rusia karena secara resmi, Ukraina tidak melakukan serangan militer apa pun di wilayah Rusia,” beber David Gendelman, seorang analis militer independen.
“Meskipun semua orang mengerti bahwa tidak ada yang akan membiarkan mereka melakukan operasi seperti itu di wilayahnya sendiri selama perang, dan pada kenyataannya mereka dikoordinasikan dengan intelijen Ukraina,” sambung dia.
Menurutnya, masa lalu yang begitu kontroversial dari para pendiri RVC bukanlah alasan bagi Ukraina enggan mengakui dukungannya terhadap unit tersebut.
“Kyiv akan sama-sama menjauhkan diri dari mereka,” bebernya.
Salah satu alasannya adalah ketergantungan besar Ukraina pada bantuan Barat.
Terlebih, negara Barat berulang kali memperingatkan bahwa persenjataan canggih yang mereka berikan hanya dapat digunakan di wilayah Ukraina.
Namun, RVC memiliki setidaknya empat kendaraan taktis yang dapat menahan bahan peledak dan dipasok oleh Amerika Serikat (AS) serta Polandia. Termasuk senapan buatan Belgia dan Republik Ceko.
“Ada aturan yang sangat ketat mengenai senjata Belgia dan Eropa lainnya,” kata Perdana Menteri Alexander De Croo kepada surat kabar Le Soir.
Pejuang RVC Maznik menghabiskan waktu bertahun-tahun di militer Rusia, serta menggunakan pengalamannya untuk mengubah sekelompok kecil orang Moskow.
“Dia memberikan enam tahun hidupnya kepada tentara Rusia, mengetahui semua ketidakadilan dan kebusukan di dalamnya,” terang Kapustin.
Media Rusia mengklaim bahwa Maznik telah dihukum karena penipuan di Moskow dan melarikan diri ke Ukraina, meninggalkan istri dan anaknya. (spm/lfr)