“Hanya 1 dari 70 orang seusia saya yang pernah melakukan vape,” ujar Mark.
Para peneliti telah menemukan hubungan antara kecanduan nikotin di kalangan remaja dan anak-anak sebagai akibat dari kebiasaan vaping yang meningkat. Vaping remaja juga dikaitkan dengan masalah psikologis, sakit kepala, sakit perut, dan kecanduan nikotin yang signifikan.
Beberapa orang berpendapat bahwa rokok elektrik adalah pengganti yang baik untuk rokok biasa. Di beberapa negara bahkan dipromosikan sebagai alat berhenti merokok.
Tetapi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan “rokok elektrik tidak aman. Untuk remaja, dewasa muda, dan wanita hamil, serta orang dewasa yang saat ini tidak menggunakan produk tembakau.”
Nikotin sangat adiktif dan dapat membahayakan perkembangan otak remaja, yang berlanjut hingga awal hingga pertengahan 20-an, CDC memperingatkan. (xin/zaa)