ANDALPOST.COM — Lava yang dimuntahkan dari gunung berapi di Islandia tampaknya mengalir menjauh dari satu-satunya kota terdekat dan intensitas letusannya kian menurun, Rabu (20/12/2023).
Sehingga memberikan harapan pemukiman di sekitarnya akan aman meskipun aktivitas seismik dapat berlangsung berbulan-bulan, kata para pejabat.
Selain itu, pemerintah mengatakan kemungkinan besar penerbangan tidak akan terpengaruh.
Hal ini menghilangkan kekhawatiran perjalanan internasional yang masih ada setelah kekacauan akibat awan abu hasil letusan di pulau Atlantik utara pada tahun 2010 silam.
Letusan pada Senin (18/12/2023) malam di Semenanjung Reykjanes pun memuntahkan lava dan asap lebih dari 100 meter (330 kaki) ke udara. Setelah berminggu-minggu aktivitas seismik yang intens.
“Letusannya tidak menimbulkan ancaman terhadap kehidupan,” kata pernyataan pemerintah.
“Tidak ada gangguan terhadap penerbangan ke dan dari Islandia dan koridor penerbangan internasional tetap terbuka,” imbuhnya.
Pihak berwenang bulan lalu mengevakuasi hampir 4.000 penduduk kota nelayan Grindavik sekitar 40 km (25 mil) barat daya ibu kota Reykjavik. Sehingga mereka dapat kembali sesekali untuk memeriksa rumah-rumah yang berisiko terkena gempa.
Kristin Maria Birgisdottir (43), salah satu warga Grindavik yang dievakuasi sejak 10 November, awalnya sulit mempercayai saat gunung tersebut meletus.
“Semuanya terjadi begitu cepat,” kata Birgisdottir.
“Saya sudah menidurkan anak-anak saya, dan saya sudah berada di tempat tidur ketika saya melihat seseorang memposting bahwa letusan itu telah terjadi. Saya mengambil tangkapan layar, dan berpikir bahwa itu adalah lelucon yang buruk.”
“Kami hanya menunggu seseorang membangunkan kami atau mengatakan cut, syuting sudah selesai, karena ini sangat tidak nyata. Sulit dipercaya ini terjadi,” tambahnya.
Rekaman langsung letusan menunjukkan lava berwarna kuning cerah, oranye, dan merah yang sangat kontras dengan langit.
Beberapa wisatawan pun terkagum-kagum melihat pemandangan itu.
“Tuan rumah BnB kami mengirimi pesan bahwa gunung berapi telah meletus,” kata seorang turis asal Belanda yang bernama Wouter.
“Ini adalah kejadian sekali seumur hidup bagi kami, jadi kami tidak ingin melewatkannya. Agak jauh dari sini, tapi Anda masih bisa melihat lava muncul, bagi kami ini luar biasa,” sambungnya.
Letusan tersebut membuka celah sepanjang 4 km (2,5 mil). Namun di titik paling selatan, retakan tersebut masih berjarak 3 km dari Grindavik, kata Kantor Meteorologi Islandia.
“Letusan terjadi di utara daerah aliran sungai, sehingga lava tidak mengalir menuju Grindavik,” kata ahli geologi Bjorn Oddson kepada lembaga penyiaran publik RUV.
Polusi gas masih bisa terjadi di wilayah Reykjavik pada Selasa malam atau Rabu pagi, kata para pejabat.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.