ANDALPOST.COM – Pemerintah Indonesia melakukan persiapan untuk memberikan layanan kesehatan kepada para Warga Negara Indonesia (WNI) yang terdampak dan menjadi korban perang dingin di Sudan.
Kepulangan para WNI tersebut kini memasuki tahap ketiga, tepatnya pada Senin (1/5/2023) dengan menjalankan proses evakuasi di Asrama Haji Pondok Gede. Tahap ini sekaligus menjadi penutupan seluruh proses evakuasi WNI.
Sebelumnya, gelombang pertama proses evakuasi WNI dari Sudan melalui Jeddah berjumlah 385 orang WNI yang dievakuasi, yakni terdiri atas 248 perempuan dan 137 laki-laki. Dari jumlah tersebut terdapat sejumlah 43 orang anak-anak.
Setelah berhasil dievakuasi, mereka pun diimbau untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di Asrama Haji pondok Gede pada Jumat lalu. Kemudian, barulah diizinkan untuk pulang ke rumah masing-masing.
“Mengingat perjalanan evacuees sangat panjang dan melelahkan, maka setiba di Jakarta mereka akan diinapkan sementara di Asrama Haji Pondok Gede sebelum dipulangkan ke daerah masing-masing,” ujar Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi saat menyambut kedatangan WNI di Bandara Soekarno hatta, melalui situs resmi Kemenkes.
Hal ini juga sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Nelwan Harahap, Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pasca Bencana, Kemenko PMK RI yang menyampaikan para WNI dari Sudan beristirahat di Asrama Haji. Seluruh perawatan kesehatan, kebutuhan, dan makanan dipenuhi oleh pemerintah.
Adapun tahap kedua kepulangan WNI telah dilaksanakan dua hari kemudian, setelah gelombang kedatangan pertama.
Fasilitas Layanan Kesehatan yang Disiapkan Kemenkes
Berbagai persiapan telah dilakukan oleh Kementerian kesehatan dalam upaya memberikan layanan kesehatan kepada WNI terdampak di negara berkonflik. Di antaranya seperti logistik kesehatan, tenaga kesehatan, pengecekan kesehatan, dan swab antigen.
Termasuk juga vaksinasi COVID-19 bagi warga yang belum memiliki status vaksinasi yang lengkap. Hal tersebut difasilitasi Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI melalui para Tenaga Kesehatan.
“Di sini mereka menjalani antigen terlebih dahulu, bagi yang hasilnya negatif bisa langsung ke kamarnya masing-masing. Kemudian bagi yang positif akan dipisahkan.” kata Rakhmad Ramadhan Jaya, Koordinator Pelayanan Kesehatan Evakuasi WNI Sudan dari Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI.
“Jadi di sini oleh pihak Asrama Haji sudah disiapkan satu Gedung khusus untuk yang memiliki status COVID nya positif atau memiliki penyakit menular,” lanjutnya.
Di samping itu juga terdapat tujuh tim Tenaga kesehatan yang disiapkan untuk bekerjasama dengan lintas program dan sektor terkait. Tenaga-tenaga kesehatan tersebut adalah:
– Unit Pelayanan Kemenkes (UPK)
– Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Soekarno Hatta
– Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM )
– Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri (Pusdokes Polri)
– Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC)
– Tim Kesehatan dari Dompet Duafa
– Tim kesehatan dari Lembaga Amil Zakat (LAZ) Persis
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.