Persediaan dan Layanan untuk Jemaah Haji dari Pemerintah
Persediaan perbekalan kesehatan dan obat sebanyak 107 ton terdiri atas obat saluran napas, saluran cerna, antidiabetes. Lalu obat analgesik dan antiinflamasi, obat kardiovaskuler, multivitamin, larutan elektrolit dan susu.
Para jamaah yang tengah menjalankan ibadah haji akan mendapat pendampingan dari petugas kloter (dokter kloter).
Para jamaah haji di Embarkasi masing-masing akan mendapatkan paket sebagai penunjang kesehatan tersebut. Hal ini sudah dipersiapkan sebanyak 206.400 oleh pihak Kemenkes.
Di samping itu, para petugas juga akan membagikan paket obat dan perbekalan kesehatan yang sudah terhitung sebanyak 524 paket.
Sementara itu, obat dan perbekalan juga disediakan di 19 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang digunakan sebagai embarkasi. Tujuannya, untuk menjaga kesehatan jemaah selama karantina di Asrama Haji.
Lebih lanjut, pemerintah pun memberikan fasilitas dengan melakukan perbaikan pengelolaan obat.
Pada tahun ini, layanan kesehatan haji dilakukan secara digital dengan memanfaatkan sebuah platform bernama sobathaji. Melalui aplikasi ini, proses mencatat, melaporkan kegiatan penggunaan dan pendistribusian obat dilakukan secara elektronik.
Aplikasi sobathaji ini dihadirkan dengan harapan dapat memberikan kemudahan dan membantu pengelolaan logistik haji agar semakin menjadi lebih baik ke depannya. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Direktur Jenderal Rizka.
“Kami berharap dengan tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang telah diadakan dapat membantu mengurangi angka kesakitan pada jamaah sehingga penyelenggaraan haji tahun ini dapat berjalan lancar,” ungkap Dirjen Rizka. (rnh/ads)